Pelatih anyar Chelsea, Maurizio Sarri, dikenal sebagai seorang pelatih yang memaksa para pemainnya mengulangi sesuatu sampai menjadi sebuah kebiasaan.
Maurizio Sarri menghabiskan waktu tiga musim menukangi Napoli dengan prestasi yang bisa dibilang gemilang.
Ia mengembalikan Napoli menjadi salah satu tim besar Liga Italia, dua klai finis sebagai runner-up dan sekali sebagai peringkat ketiga.
Selain itu, Napoli asuhan Sarri juga dikenal karena permainan mereka yang menyerang nan atraktif.
(Baca juga: Kegilaan Eks Pelatih Timnas Argentina di Liga Inggris, Pemain Disuruh Memungut Sampah Selama 3 Jam)
Akan tetapi, di balik permainan Napoli yang terlihat sangat bebas dan liar, semua itu diraih berkat latihan rutin yang dijalani para pemain dalam jangka waktu yang lama.
Pengulangan di sesi latihan, itu adalah kunci dari cara melatih Sarri, hal tersebut disampaikan mantan pemain Sarri di Empoli, Vincent Laurini.
"Anda harus mengulangi pergerakan dan skema permainan berpuluh-puluh kali saat latihan," ujar Laurini.
"Saat latihan, kadang ia menghentikan permainan dan memberi penjelasan kepada para pemain," tutur Laurini yang sekarang membela Fiorentina.
(Baca juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Kemenangan Manchester City atas Chelsea)
Tak hanya dalam permainan secara makro, perhatian Sarri juga sampai pada hal-hal kecil seperti situasi bola mati dan lemparan ke dalam.
Secara rutin, Sarri mengajak para pemainnya berlatih untuk setiap kondisi bola mati dengan berbagai keadaan.
Saking banyaknya rencana bola mati dalam skema Sarri, pria berusia 59 tahun itu kemudian dijuluki "Mister 33", karena ada 33 hal rutin yang ia perintahkan untuk para pemainnya saat latihan.
(Baca juga: Kisah Maurizio Sarri, Pelatih Modern yang Masih Percaya Takhayul)
"Kami banyak berlatih lemparan ke dalam, tendangan penjuru, dan tendangan bebas," kata Laurini.
"Kami memiliki berbagai taktik dan skema untuk setiap keadaan, masing-masing punya sinyal tersendiri: mengangkat satu tangan, dua tangan, dan lainnya," tutur Laurini.
Laurini mengatakan, bahwa Sarri sama sekali tak melewatkan detail sekecil apa pun yang akan berguna dalam suatu pertandingan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | thetimes.co.uk |
Komentar