"Berita pada minggu tentang klub lama saya sungguh tak bagus. Sangat penting bagi tim mana saja merasakan (stadion) seperti rumah sebagai identitas," tutur Berbatov, dilansir BolaSport.com dari laman London Evening Standard.
"Ketika Anda bermain di rumah Anda sendiri, itu akan terasa berbeda. Sebagai seorang pemain, Anda benar-benar akan memiliki dorongan motivasi," katanya menambahkan.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Carlo Ancelotti dan Parma, Pertanda Kebangkitan Gairah Liga Italia?)
Apa yang dikatakan Dimitar Berbatov mungkin saja benar.
Sebagai contoh, sang klub tetangga, Arsenal, mengalami fenomena seperti yang dinyatakan oleh pria 37 tahun asal Bulgaria tersebut.
Pasalnya, sejak pindah dari Stadion Highbury ke Emirates Stadium pada 2006, Tim Meriam London mengalami penurunan prestasi, khususnya di Liga Inggris.
Terakhir kali mereka meraih titel juara Premier League yakni pada musim 2003-2004.
Griezmann Mengacak-acak Peta Kekuatan Ballon d'Or 2018 Hanya dalam 2 Bulan https://t.co/LbzjpzRDBv
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 16 Agustus 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | standard.co.uk |
Komentar