Liverpool, yang susah menang di September, merupakan bukti otentik bahwa para lawan sudah menemukan antitesis taktik Klopp.
(Baca Juga: AC Milan Belum Menyerah untuk Dapatkan Wonderkid Pencetak Rekor Liga Italia)
Merseyside Merah sejauh ini menderita 16 gol lawan di seluruh kompetisi.
Delapan kebobolan terjadi di 15 menit akhir babak pertama atau kedua.
Gegenpressing ala Klopp memperlihatkan dua hal bertolak belakang musim ini: lini depan kelas atas dan lini belakang level semenjana.
(Baca Juga: MotoGP Aragon 2017 - Marc Marquez Beberkan Alasan Valentino Rossi Lakukan Comeback di Aragon)
Liverpool punya barisan penyerang berkaki cepat. Trio Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane memukau.
Akan tetapi, para bek mereka tidak punya karakter yang cocok untuk mengaplikasikan gegenpressing sehingga pertahanan begitu rapuh.
Sepertinya Klopp perlu lebih fleksibel terkait taktiknya, tak terlalu ngotot untuk kembali memeragakan gegenpressing melawan Leicester.
(Baca Juga: Kalahkan Delle Alli, Marco Asensio Jadi Pemain Muda Terbaik Versi Media Prancis)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.803 |
Komentar