Pelatih 59 tahun itu pun mengakui bahwa Tim London Barat setidaknya butuh waktu hingga tiga bulan, agar kebiasaan pemain berubah dan mampu menjalankan gaya main sesuai idenya.
(Baca Juga: Jose Mourinho: Tak Ada yang Bahagia di Manchester United)
Sebagai contoh, ia menjelaskan bagaimana strategi yang ia terapkan saat tim sedang bertahan.
"Tak mudah untuk mengubah pola pikir. Jika Anda terbiasa bertahan dengan mengamati pergerakan pemain, lantas saya meminta Anda bertahan hanya dengan melihat bola, saya pikir hal ini akan mudah jika Anda masih berusia 18 tahun," ucap Sarri dikutip BolaSport.com dari laman The Telegraph.
"Namun, jika Anda berusia 28 tahun, dan telah bermain dengan cara yang lain selama 10 tahun, ini tak akan mudah. Jadi Anda harus mengubah pola pikir secara keseluruhan," katanya menambahkan.
Mantan bankir yang doyan merokok ini pun meyakini bahwa apa yang ia pinta merupakan pendekatan yang lebih baik daripada yang sebelumnya Chelsea terapkan.
(Baca Juga: Belum Cetak Gol Prestisius, Cristiano Ronaldo Tetap Bikin Juventus Panen Fulus)
Kendati perubahan yang ia berikan bisa saja dicap sangat radikal.
"Menurut saya pendekatan ini lebih baik. Saya pikir jika Anda memikirkan hal ini, maka Anda akan menyebut stretegi ini lebih mudah. Sebab, pergerakan Anda tidak tergantung pada lawan," ujar eks nakhoda Napoli dan Empoli tersebut.
"Jika Anda bertahan hanya dengan melihat bola, maka Anda dapat memiliki kesadaran tinggi di atas lapangan. Namun, bila Anda menggunakan cara lain, Anda hanya bertahan berdasarkan pergerakan lawan," ucapnya lagi.
Nyaris Kalah dari Tim Promosi, Pilar Manchester City Salahkan Wasit https://t.co/iUjvvs7b9j
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 26 Agustus 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | telegraph.co.uk |
Komentar