Sepanjang kariernya, Pep Guardiola memang kerap melatih pemain-pemain bintang, namun melepas pemain ini adalah keputusan terberat bagi pelatih berkepala plontos itu.
Semenjak menjadi pemain, Pep Guardiola memang dekat dengan pemain-pemain bintang.
Sebut saja pemain sekaliber Roenald Koeman dan Rivaldo, Patrick Kluivert, dan Frank de Boer pernah bermain bersama Guardiola.
Hal yang tak berbeda juga terjadi ketika Guardiola memutuskan untuk menjadi pelatih Barcelona.
Dia turut andil dalam membesarkan nama megabintang Barcelona, Lionel Messi.
Meski menjalani debut di Barcelona pada 2004, Messi berkembang pesat di era Guardiola.
Maklum, kala itu Guardiola membuat Barcelona berporos kepada kebintangan Lionel Messi.
Alhasil, beberapa nama besar seperti Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto'o terdepak dari Blaugrana.
(Baca Juga: H-3 Laga Penting Kontra AS Roma, Liverpool Dilanda Perpecahan!)
Kendati kerap "membuang" pemain-pemain bintang, namun Guardiola menyebut keputusan menendang Joe Hart dari Manchester City adalah yang tersulit sepanjang kariernya.
"Saya rasa itu adalah keputusan terberat yang saya ambil sejak menjadi manajer," kata Guardiola sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Football365.
"Dia adalah pemain yang sangat profesional sejak saya datang, kualitas Joe pun tak saya ragukan," tutur Guardiola lagi.
Memang, sejak kedatangan Guardiola pada 2016 posisi Hart di bawah mistar gawang menjadi tergusur.
Guardiola memboyong kiper Barcelona, Claudio Bravo, ke The Citizens sejak musim perdana dia melatih di sana.
(Baca Juga: Ikrar Setia Juergen Klopp Justru Jadi Jalan bagi Zeljko Buvac Menuju Tim Lain)
Joe Hart pun tergusur dan dipinjamkan ke tim Liga Italia, Torino.
Nahas bagi Man City, Bravo justru dinilai gagal karena kerap melakukan blunder di musim perdananya.
Satu musim berlalu, Hart tak juga mendapat kepercayaan dari Guardiola pada musim 2017-2018.
Guardiola lebih memilih mendatangkan kiper muda Benfica, Ederson, dan kembali meminjamkan Joe Hart.
Hart memperkuat West Ham United sejak awal musim ini.
Penampilan Ederson menggantikan Joe Hart terbilang stabil.
Kiper asal Brasil itu mencatatkan 16 clean sheet dan hanya kalah dari David de Gea yang membuat 17 clean sheet di Liga Inggris.
Lebih lanjut, Guardiola menyebut mau tak mau dirinya harus mengambil keputusan.
Meski berat, toh akhirnya dia menjadi orang yang bertanggung jawab akan hal itu.
(Baca Juga: VIDEO - Aksi Kocak Gelandang Vitesse Keturunan Indonesia yang Berikan Kartu Kuning kepada Wasit karena Insiden Ini)
"Saya di sini untuk membuat keputusan. Kadang tepat kadang tidak. Kami akan mengetahui itu di masa depan," tutur Guardiola.
Guardiola juga tak bisa memberikan jaminan kepada Hart soal posisinya di tim utama pada musim depan.
"Dia masih menjadi pemain kami saat ini, jika dia tak bisa melanjutkan karier di sini, kami akan berbicara," ucap dia.
"Kami akan berbicara dengan klub untuk mengambil keputusan yang baik untuknya," ujar mantan pelatih Bayern Muenchen itu.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar