Namun, kekalahan dari Tottenham sepekan lalu membuat manajer beralias The Special One sadar terhadap pentingnya reaksi fan demi menjaga mental pemainnya.
Hal itulah yang mendasarinya untuk melakukan tepuk tangan pada akhir laga.
"Setelah menelan kekalahan di kandang, seperti itulah sikap saya. Saya harus berjalan di lapangan dan melihat reaksi penggemar," terangnya.
"Reaksi bisa dua arah. Namun, itu dapat terjadi ketika saya merasa sangat rendah hati dan pada waktu yang sama tim benar-benar merasa terdukung," tutur Mou lagi.
(Baca Juga: Ketika Jose Mourinho Berfilsafat, Manajer Liverpool Ikut Terseret)
Meski kini mengaku rendah hati, hal ini kontradiktif dengan apa yang ia ungkapkan beberapa hari lalu.
Eks pelatih Real Madrid tersebut sesumbar menyatakan sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.
"Saya berada di salah satu tim terbaik di dunia dan saya juga salah satu manajer terbaik di dunia," kata Mourinho dilansir BolaSport.com dari Telegraph.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar