Neil Etheridge akan menjadi wakil Asia Tenggara yang bermain di kasta teratas Liga Inggris musim depan.
Kiper 28 tahun bersama timnya Cardiff City mendapatkan promosi ke Premier League musim 2018-2019.
Cardiff City mengakhiri musim 2017-2018 dengan finsi di posisi kedua klasemen Divisi Championship.
Tim asuhan Neil Warnock itu merupakan tim kedua yang mendapatkan tiket promosi setelah Wolverhampton Wanderers.
Di balik kesuksesan yang diraih Neil Etheridge, ada perjuangan berat yang menginspirasi.
"Saya menjual rumah dan mobil saya dan saya kira-kira seminggu lagi kembali ke Filipina," ujar Neil Etheridge di ruang pers Cardiff, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
Pada 2014, Etheridge menganggur selama lima bulan setelah dilepas oleh Fulham.
Selama lima bulan terkatung-katung tanpa klub, Neil Etheridge tak menyerah begitu saja.
Justru ia terus berlatih di salah satu klub asal Inggris, Charlton Atheltic.
"Membayar untuk berlatih di Charlton Athletic. Saya dekat dengan pelatih penjaga gawang di sana, jadi saya hanya berlatih sekeras yang saya bisa dan menunggu," ujar pemain keturunan Inggris-Filipina itu.
"Semua sudah berlalu sekarang, tapi hal itu tidak akan pernah hilang dari saya karena itu membuat saya seperti sekarang ini," ujarnya.
Pada Oktober 2014, Neil Etheridge mendapatkan tawaran yang menyebabkan kepulangannya ke Filipina tertunda.
"Saya ditawari kontrak jangka pendek di Oldham, sebagai pemain cadangan,” kata Etheridge.
Saat membela Oldham Athletic, satu-satunya laga yang ia mainkan adalah melawan Preston North End pada divisi ketiga Liga Inggris.
Kala itu, ia tinggal menumpang di rumah rekannya saat itu.
"Saya tinggal di sofa teman saya saat berada di sana. Tapi itulah yang harus Anda lakukan untuk bertahan," ujar Neil Etheridge.
Setelah laga melawan Preston, Charlton berniat mengambil Etheridge dengan status pinjaman.
Setalah bergabung dengan Charlton, karier Etheridge mulai bersinar, ia masuk dalam tim utama pada Desember 2014.
Namun di tim itu ia tidak dapat bertahan menjadi yang nomor satu, pada akhirnya ia dilepas Charlton Athletic di akhir musim.
(Baca Juga: Mendunia, Serangan Bonek ke Pemain Arema FC Disorot Pelatih Klub Liga Belanda Ini)
Etheridge yang saat itu berusia 25 tahun lalu bergabung dengan Walsall di musim 2015 dan lebih memiliki banyak kesempatan bermain.
Kepindahan ke Walsall membuatnya mendapatkan ia bermain di tim utama secara reguler, hampir medekati 100 laga untuk dua musim.
Penampilan apik di Walsall mendorong pelatih Cardiff City, Neil Warnock, untuk mengontraknya dalam bursa transfer musim panas 2017.
Dan perekrutan Neil Etheridge adalah bisnis cerdik dari manajer Cardiff City.
"Manajer membawa pemain yang lapar dan memiliki ambisi untuk membuktikan diri," kata Etheridge.
"Dan mereka adalah pemain yang percaya pada filosofinya, yang merupakan jalan kemenangan. Saya pikir dia akan mengakuinya bahwa kami tidak selalu bermain cantik tetapi kami mendapatkan hasil," ujarnya.
(Baca Juga: Andritany Absen, Kiper Didikan AC Milan Ini Tak Jadi Pilihan Persija Lawan Home United)
Di Cardiff City, Neil Etheridge mencatatkan 19 cleansheets musim ini, ia telah menikmati musim yang sangat baik dan membuktikan pada fan Cardiff yang bertanya apakah kiper timnas Filipina itu bisa diandalkan.
"Itu bukan sepakbola kecuali Anda memiliki kritik. Selalu ada orang-orang yang ragu dan orang-orang yang akan mempertanyakan kemampuan Anda sebagai pemain, tetapi Anda harus melewatinya," ujar Neil Ethiridge.
"Ini musim yang fantastis bagi saya. Saya masih belajar dan saya belum selesai," ujarnya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | theguardian.com |
Komentar