"Kami punya skuat yang berisi enam striker dan saya memutuskan untuk bermain dengan dua striker. Kami punya dua winger dan satu lainnya di bench. Itulah mengapa kami memutuskan tak memanggil Sane," kata eks pelatih Barcelona itu.
Tak lama setelah komentar Guardiola itu, kompatriot Sane di timnas Jerman, Toni Kroos, juga ikut angkat bicara.
Kroos mengatakan bahwa bahasa tubuh yang ditunjukkan Sane selama pertandingan bisa membuat orang-orang menjadi tak suka kepadanya.
(Baca Juga: Erick Thohir dari Ketua INASGOC Jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf)
"Terkadang Anda akan merasa bahasa tubuh Leroy selalu sama meski sedang menang atau kalah," tutur Kroos.
"Dia harus memperbaiki gesturnya. Dia adalah pemain yang punya segalanya untuk menjadi pemain kelas dunia. Namun terkadang Anda harus memaksa dia bermain lebih baik," kata pemain Real Madrid itu.
Yang terbaru, pada Jumat (7/9/2018), Sane mendadak pulang dari pemusatan latihan timnas Jerman untuk menghadapi partai UEFA Nations League.
Menurut statemen resmi federasi sepak bola Jerman, Sane memutuskan untuk meninggalkan hotel tempat tinggal Der Panzer karena masalh pribadi.
Karier pemain kelahiran Essen yang bak roller coaster itu kemudian menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan Leroy Sane?
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar