Tujuh gol disarangkan oleh pemain berkebangsaan Ghana ini di Premier League musim lalu, dari 11 gol yang dicatatkan di semua ajang.
Hanya saja, Jordan Ayew punya label sebagai "pemain dengan kutukan" saat berpindah klub.
Pasalnya, setelah tampil moncer di Olympique Lyon dan pindah pada musim 2013-2014, klub yang dibela Ayew selalu terdegradasi.
Ayew pindah ke Sochaux dari Lyon pada musim dingin 2014, dan timnya gagal mendapatkan posisi yang lebih baik sehingga turun kasta ke Ligue 2 di akhir musim 2013-2014.
(Baca Juga: Wolverhampton Beli Raja Gocek yang Lebih Baik dari Messi dan Neymar)
Jordan Ayew lalu hijrah bersama Lorient pada musim 2014-2015, dan meski tampil apik pada musim pertama, Lorient harus terdegradai pada musim kedua Ayew membela.
Musim 2015-2016, Jordan Ayew memilih pindah ke Liga Inggris bersama Aston Villa. Akan tetapi, The Vilains juga harus turun kasta ke divisi Championship pada akhir musim yang sama.
Pada bursa transfer musim dingin 2017, Ayew memilih naik kasta dengan memperkuat Swansea City, dan lagi-lagi klub yang dibela sang striker harus turun kasta.
Kini, Jordan Ayew punya tantangan besar di Crystal Palace, minimal untuk tetap bertahan di papan tengah seperti musim 2017-2018.
(Baca Juga: 2 Tantangan Thibaut Courtois di Real Madrid, Libatkan Keylor Navas dan Jan Oblak)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar