Tim medioker Liga Inggris, Crystal Palace, meminjam striker Swansea City, Jordan Ayew, di menit-menit terakhir bursa transfer musim panas Liga Inggris.
Dilansir BolaSport.com dari laman Independent, opsi peminjaman ini dilakukan di menit-menit akhir setelah selama seminggu terakhir, transfer pembelian Jordan Ayew mengalami jalan buntu.
Dalam laporan tersebut, Crystal Palace sebenarnya menawarkan barter antara Jairo Riedewald untuk Swansea City dengan Jordan Ayew.
Akan tetapi, Riedewald tidak mau untuk turun kasta menuju divisi Championship bersama Swansea City, meski sang pemain juga belum jelas akan mendapat jatah bermain bersama Crystal Palace.
(Baca Juga: 2 Tantangan Thibaut Courtois di Real Madrid, Libatkan Keylor Navas dan Jan Oblak)
Macetnya barter ini membuat Crystal Palace "terpaksa" meminjam Jordan Ayew untuk perkuat lini depan mereka pada musim 2018-2019.
Belum diketahui berapa biaya untuk meminjam Jordan Ayew selama semusim, namun Independent mengabarkan bahwa Crystal Palace membutuhkan 12-15 juta poundsterling agar Ayew permanen pada akhir musim ini.
ICYMI: @jordan_ayew9 has joined #CPFC on a season-long loan! pic.twitter.com/oxYcnkuLrI
— Crystal Palace F.C. (@CPFC) August 10, 2018
Dipilihnya Jordan Ayew memang bukan tanpa alasan, terlebih sang pemain tampil paling dominan di Swansea musim lalu.
(Baca Juga: Dibeli Mahal, Kiper Anyar Chelsea Harus Siap Terima Bully seperti Morata dan Torres)
Tujuh gol disarangkan oleh pemain berkebangsaan Ghana ini di Premier League musim lalu, dari 11 gol yang dicatatkan di semua ajang.
Hanya saja, Jordan Ayew punya label sebagai "pemain dengan kutukan" saat berpindah klub.
Pasalnya, setelah tampil moncer di Olympique Lyon dan pindah pada musim 2013-2014, klub yang dibela Ayew selalu terdegradasi.
Ayew pindah ke Sochaux dari Lyon pada musim dingin 2014, dan timnya gagal mendapatkan posisi yang lebih baik sehingga turun kasta ke Ligue 2 di akhir musim 2013-2014.
(Baca Juga: Wolverhampton Beli Raja Gocek yang Lebih Baik dari Messi dan Neymar)
Jordan Ayew lalu hijrah bersama Lorient pada musim 2014-2015, dan meski tampil apik pada musim pertama, Lorient harus terdegradai pada musim kedua Ayew membela.
Musim 2015-2016, Jordan Ayew memilih pindah ke Liga Inggris bersama Aston Villa. Akan tetapi, The Vilains juga harus turun kasta ke divisi Championship pada akhir musim yang sama.
Pada bursa transfer musim dingin 2017, Ayew memilih naik kasta dengan memperkuat Swansea City, dan lagi-lagi klub yang dibela sang striker harus turun kasta.
Kini, Jordan Ayew punya tantangan besar di Crystal Palace, minimal untuk tetap bertahan di papan tengah seperti musim 2017-2018.
(Baca Juga: 2 Tantangan Thibaut Courtois di Real Madrid, Libatkan Keylor Navas dan Jan Oblak)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar