PAUL ELLIS/AFP
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane (kiri), mencetak gol penalti dalam laga Liga Inggris kontra Liverpool FC di Stadion Anfield, Liverpool, pada 4 Februari 2018. Penalti diberikan karena Harry Kane di langgar di kotak penalti Liverpool. Namun, Kane disebut melakukan diving.
Sedangkan, diving Harry Kane menghasilkan hadiah penalti hingga akhirnya Tottenham mampu menahan Liverpool 2-2.
Kasus diving memang cukup lama mewarnai sepak bola Inggris, tapi biasanya dilakukan pemain asing.
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane (kanan), merayakan golnya bersama Fernando Llorente dalam laga Liga Inggris kontra Liverpool FC di Stadion Anfield, Liverpool, pada 4 Februari 2018. Gol ini diawali pelanggaran di kotak penalti Liverpool kepada Harry Kane. Namun, banyak yang menyebut Kane melakukan diving.(PAUL ELLIS/AFP) Makin Jago Diving
Jika filosofi sepak bola Inggris adalah kerja keras dan bertarung secara sportif, kini terasa sudah luntur.
Diving yang dianggap aib sepak bola itu terkesan semakin menjamur.
Arsene Wenger yang melatih Arsenal sejak 1996, melihat pertumbuhan kasus diving itu semakin memprihatinkan.
Bahkan, menurutnya, para pemain Inggris kini makin jago melakukan diving.
Sesuai pengamatan dan pengalamannya, diving biasanya dilakukan pemain non-Inggris.
Ekspresi manajer Arsenal, Arsene Wenger, dalam pertandingan Liga Inggris 2016-2017 menghadapi Southampton di Stadion Saint Mary's, Southampton, Inggris, pada Rabu (10/5/2017).. Wenger termasuk sangat memprihatinkan perkembangan kasus diving di Premier League.(IAN WALTON/GETTY IMAGES)
Komentar