Pada musim debut di Liverpool, Mohamed Salah menceploskan 21 gol dari 100 tembakan.
Secara rataan, statistik ini membuktikan Mohamed Salah justru lebih baik soal kemampuan mengonversi peluang menjadi gol.
Pemain lincah asal Mesir ini hanya membutuhkan rata-rata 4-5 tembakan buat menghasilkan satu gol (4,7).
Dengan kata lain, Salah lebih efektif daripada Kane dalam jumlah penampilan yang sama (25 kali).
Kalau dibandingkan, rapor pemanfaatan peluang Harry Kane juga justru lebih buruk daripada Sergio Aguero dan Raheem Sterling yang menyusul di peringkat tiga-empat pemain tersubur.
Aguero mencetak 17 gol dari 81 tembakan, sedangkan Sterling punya 14 gol dari melepas 61 percobaan.
Bisa dijabarkan bahwa Aguero hanya membutuhkan rata-rata 4,7 tendangan guna menghasilkan tiap gol.
Sterling bahkan paling efektif karena mendapatkan satu gol setelah rata-rata melepas 4,3 tembakan saja.
Sekali lagi, melihat pencapaiannya, usaha memang tidak membohongi hasil akhir bagi Harry Kane.
Kini menarik menanti berapa tembakan dan potensi gol yang bakal dilahirkan Kane ke gawang Arsenal dalam partai derbi London Utara di Wembley, Sabtu (10/2/2018).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Premierleague.com |
Komentar