"Tiga musim terakhir saya sering tampil, jadi jelas saya tak ingin berada dalam situasi seperti sekarang dan di masa depan," kata pemain yang dipinjamkan Chelsea ke Moenchengladbach pada 2015-2017 ini.
Keputusan Maurizio Sarri memainkan hanya dua bek tengah, alih-alih tiga seperti yang diterapkan Antonio Conte, menjadi penyebab minimnya kans Christensen tampil.
Baca juga: Terus Lakukan Blunder, Bek Belia Chelsea Ini Kesal pada Diri Sendiri
Sarri lebih mengedepankan duet David Luiz dan Antonio Ruediger di jantung pertahanan dalam skema 4-3-3.
Sementara itu, Andreas Christensen punya kesempatan lebih banyak di era Conte karena memainkan pola tiga bek tengah dengan formasi 3-4-3 atau 3-5-2.
Sempat menolak kabar dirinya jadi korban perubahan taktik, Christensen akhirnya menyadari bahwa keadaan kini menjadi runyam.
"Saat kami meraih hasil bagus seperti saat ini, situasi hanya akan lebih sulit bagi saya. Hal itu hadiah untuk tim, tetapi secara personal merupakan awal yang keras musim ini bagi saya," ujarnya.
Andreas Christensen bukan satu-satunya pemain Chelsea yang tidak bahagia terkait minimnya kesempatan tampil.
Kondisi pelik juga dialami Ruben Loftus-Cheek hingga Danny Drinkwater, yang ditepikan Maurizio Sarri karena nyaris tak dilirik sejauh ini.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Squawka.com, thetimes.co.uk |
Komentar