Kehadiran Sulaiman Al Fahim sebagai pemilik baru Portsmouth pada 2009, sempat disambut suka cita oleh pendukung Pompey karena menjanjikan masa depan dan stadion baru.
Janji pria asal Uni Emirat Arab itu langsung terbukti palsu hanya dalam 1,5 bulan.
Jangankan kebesaran masa depan, stadion baru juga tak dibangun.
Sulaiman langsung kabur dan kini harus mendekam di penjara.
Bukan karena dia ingkar janji, tapi karena ternyata dia mencuri uang istrinya sebesar 5 juta pounds (sekitar Rp 96 miliar) saat membeli Portsmout.
Total, dia hanya memiliki Portsmouth selama 6 minggu dan langsung menjualnya kepada Ali Al Faraj.
(Baca Juga: Tanpa Alexis Sanchez, Arsenal Masih Punya Pahlawan di Kompetisi Eropa)
Dan, pembelian klub dan kepemilikan singkat itu bagian dari persekongkolan untuk mencuri uang istrinya.
Dia dinyatakan bersalah telah memalsu dokume, membantu kejahatan dan melakukan persekongkolan.
Dengan rekayasa itu, dia mencuri uang istrinya sebesar 5 juta pounds.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar