"Salah terlihat tidak tertarik saat melawan Chelsea. Hal itu aneh, tetapi saya lebih memerhatikan cara tiga penyerang Liverpool bermain di Oimpico," kata Jenas, dikutip BolaSport.com dari Liverpool Echo.
"Saya melihat sesuatu yang belum pernah tampak sebelumnya musim ini, di mana Salah, Firmino, dan Mane menjadi egoistis untuk kali pertama," ucapnya.
Dalam laga yang dimaksud Jenas, Liverpool ditekuk Roma 2-4, tetapi tetap lolos ke final Liga Champions berbekal kemenangan 5-2 pada semifinal pertama.
Dua gol The Reds dilesakkan Mane dan Georginio Wijnaldum. Salah dan Firmino tak masuk daftar pencetak gol.
"Biasanya saat melakukan serangan balik, ketiga pemain itu mencoba menemukan posisi satu sama lain dan mencari jalan terbaik untuk mencetak gol," kata Jenas.
"Namun, kali ini tampaknya masing-masing dari mereka menunggu di depan. Terlihat mereka tak mau mengumpan satu sama lain lagi," ujar eks gelandang berusia 35 tahun itu.
Opini Jenas didukung fakta statistik dari Whoscored yang dikutip BolaSport.com.
Saat melawan Chelsea misalnya, Mohamed Salah sangat jarang terlibat pergerakan tim.
Hal itu terbukti dari catatan dia yang hanya 34 kali melakukan kontak dengan bola.
Salah seperti terisolasi di lapangan karena jumlah sentuhan itu merupakan yang terminim di antara para pemain starter Liverpool dalam laga tersebut, termasuk kiper Loris Karius (51).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | liverpoolecho.co.uk |
Komentar