Asosiasi Liga Inggris menolak wacana asosiasi sepak bola Inggris untuk membatasi jumlah pemain non-didikan klub dari 17 menjadi 13.
Dilansir BolaSport.com dari Metro, rencana tersebut digulirkan FA untuk menyikapi Brexit alias keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
FA juga meyakini solusi itu akan membantu menaikkan jumlah pemain Inggris di klub-klub besar.
(Baca Juga: Makin Dekat dengan Gelar Juara Liga 1, PSM Makassar Disebut Punya Keuntungan)
Namun, pihak Liga Inggris mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak setuju dengan gagasan pembatasan pemain non-akademi di klub.
"Liga Inggris ditonton di 189 negara dan mendatangkan 700 ribu penonton ke stadion di Inggris per musim, klub mempekerjakan 12.000 staf purnawaktu dan kompetisi ini menghasilkan pajak 3,3 miliar pound," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, pihak Liga Inggris menilai Brexit tidak seharusnya jadi alasan untuk mengurangi pemain atau menghalangi klub untuk mendatangkan pemain dari luar Inggris.
Barcelona Butuh RP 1,7 Triliun untuk Akhiri Puasa Pemain Liverpool https://t.co/2cuZMAJMBA
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 22 November 2018
"Kami menyikapi persoalan ini dengan mengutamakan kepentingan sepak bola Inggris secara umum, dan sudah berdiskusi dengan asosiasi sepak bola Skotlandia. Kesepakatannya adalah bawa Brexit bukan alasan untuk melemahkan skuat tim Liga Inggris atau mengganggu kesempatan klub mendatangkan pemain asing," begitu lanjutan pernyataan dari Liga Inggris.
Pihak penyelenggara Liga Inggris juga menyebut bahwa tidak ada korelasi antara pembatasan pemain asing dengan prestasi tim nasional.
"Tidak ada bukti bahwa pembatasan kuota memiliki efek positif untuk tim nasional. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pemain akademi klub Liga Inggris dan pemain senior yang dididik oleh pelatih hingga bisa membawa Inggris juara Piala Dunia U-17 dan U-20, serta semifinal Piala Dunia 2018," lanjut pihak penyelenggara Liga Inggris.
AC Milan Membeli Pengalaman demi Kembali ke Liga Champions https://t.co/MCEujxCZrM
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 19 November 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | metro.co.uk |
Komentar