— Liverpool FC (@LFC) December 16, 2018
"Dalam periode yang intens terdapat dua kemungkinan. Anda bermain terus menerus hingga cedera, atau kami harus mengatur strategi bermain," ujar eks pelatih Borussia Dortmund ini.
"Namun, ini adalah Liga Inggris. Anda tak bisa mengatur strategi permainan. Artinya, kami harus melakukan perubahan (pemain).
"Saya condong melakukan perubahan sebelum pemain mengalami cedera. Kemudian, ada beberapa langkah khusus yang harus dilakukan sesuai lawan yang dihadapi," tuturnya.
Kemudian, ia mencontohkan atas apa yang dialami bek kanan The Reds, Nathaniel Clyne, yang pada malam kemarin tampil untuk kali pertama musim ini di Liga Inggris.
It's good to be back #YNWA pic.twitter.com/YoOgIKy2eE
— Nathaniel Clyne (@Nathaniel_Clyne) July 5, 2017
Clyne, yang semenjak awal musim 2017-2018 mengalami cedera punggung, sulit kembali ke skuat utama meski sudah pulih Maret lalu.
Sebab Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez mampu tampil konsisten menutup celah yang ditinggalkannya.
"Contohnya Nathaniel Clyne. Sejak saya datang ke sini, ia telah bermain 100 laga lebih. Lalu ia cedera parah dan menepi," terang peraih juara Liga Jerman musim 2010-2011 tersebut.
"Trent Alexander-Arnold muncul, Joe Gomez sembuh, dan situasi telah berubah. Anda dapat berlatih pada level tertinggi, tetapi harus menunggu.
"Apakah itu bagus? Tidak. Seperti itukah yang harus dilakukan? Ya," bebernya menegaskan.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar