Banderol mahal Alisson Becker yang hijrah dari AS Roma menuju Liverpool membuat posisi penjaga gawang tak lagi dianaktirikan di bursa transfer.
Penjaga gawang asal Brasil ini ditransfer The Reds dari AS Roma dengan nilai transfer 67 juta pounds atau setara dengan 1,26 triliun rupiah.
Hal ini juga membuat Alisson Becker menjadi penjaga gawang termahal di dunia saat ini.
Banderol harga mahal mantan kiper Internacional ini juga bisa dibilang mengangkat kedudukan seorang penjaga gawang di lantai transfer.
(Baca Juga: Ada Campur Tangan Firmino di Balik Transfer 2 Pemain ke Liverpool)
Posisi penjaga gawang sendiri memang kerap kali dianaktirikan pada bursa transfer.
Harga para garda terakhir pertahanan tim ini di bursa transfer kerap kali jauh lebih rendah dibanding para gelandang apalagi penyerang.
Tercatat sebelum Alisson rekor penjaga gawang termahal di dunia dipegang oleh Gianluigi Buffon saat ditransfer dari Parma ke Juventus pada musim 2001-2002 senilai 52 juta euro atau 33 juta pounds.
Sentuhan Monchi Bikin AS Roma Untung Gila-gilaan dari Transfer Alisson https://t.co/8sCwGrvye0
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 20 Juli 2018
Rekor Buffon yang bertahan hampir 17 musim sebelum dipecahkan Alisson ini menunjukan bahwa klub-klub Eropa memang terkesan enggan mengeluarkan dana besar untuk membeli penjaga gawang.
Padahal di antara era Buffon dan Alisson cukup banyak penjaga gawang kelas dunia yang lahir, tapi tak ada klub yang mau memecahkan rekor milik mantan kiper Juventus tersebut.
(Baca Juga: [POPULER] Demi Rebut Suksesor Cristiano Ronaldo, Barcelona Relakan Si Anak Ajaib)
The Economist sempat meneliti kenapa penjaga gawang memiliki harga yang lebih rendah dari pemain di posisi lainnya.
Hasilnya The Economist menemukan fakta bahwa penjaga gawang dihargai rendah karena kurangnya penghargaan yang diterima.
Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya data-data pendukung performa penjaga gawang dalam sebuah pertandingan di masa lalu.
(Baca Juga: [POPULER] Real Madrid Capai Kesepakatan dengan Sang Kiper Idaman)
Torehan gol dan assist seorang gelandang ataupun penyerang tentu akan mudah dicatat dan ingat.
Sedangkan penyelamatan seorang penjaga gawang akan cukup sulit tercatat di masa lalu.
Satu-satunya statistik pendukung performa penjaga gawang di masa lalu hanyalah jumlah kebobolan mereka.
Data-data inilah yang kerap kali menjadi pegangan untuk menentukan nilai atau harga pemain.
Alisson, Mo Salah, dan 5 Penjualan Pemain yang Bikin Monchi Mengeruk Untung Berlipat https://t.co/ZDy7q6sm41
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 20 Juli 2018
Namun tampaknya era suram penjaga gawang di bursa transfer akan segera berakhir.
Hal ini terjadi karena kini semua polah penjaga gawang di lapangan bisa dilihat lebih detail melalui statistik yang tak hanya menyoroti jumlah kebobolan saja, namun juga jumlah penyelamatan, kesalahan, bahkan akurasi umpan dan distribusi bola.
Selain itu di dalam sepak bola modern peran penjaga gawang juga tak hanya sekadar menghentikan serangan seperti dulu namun juga punya andil dalam mengembangkan serangan.
(Baca Juga: [POPULER] Timnas Filipina Bakal Punya 2 Kiper Kelas Dunia jika Rencana Naturalisasi Sukses)
Saat ini penjaga gawang juga dituntut punya kualitas umpan dan distribusi bola yang apik untuk mendukung bangunan serangan timnya.
Dampaknya penjaga gawang kini punya nilai yang lebih tinggi di bursa transfer.
Alisson menjadi bukti dengan statistik 155 penyelamatan dan 554 umpan sukses musim lalu bisa membuat Liverpool mau mengeluarkan uang dengan jumlah besar untuk seorang penjaga gawang.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | economist.com |
Komentar