"Ia melakukan yang bisa dikerjakan oleh orang yang memahami sepak bola dengan (kemampuan) setengah otak. Hal yang ia lakukan adalah menyampaikan kabar baik.
"Para pemain di ruang ganti hanya ingin (mendengar) kabar yang baik. Mereka tak mau melihat realitas yang terjadi," tuturnya.
Pebisnis berkebangsaan Inggris itu teringat atas apa yang menimpa Roberto Di Matteo saat menangani Chelsea pada 2012 lalu.
Maret 2012 Di Matteo didapuk sebagai pelatih sementara Chelsea menggantikan Andre Villas-Boas hingga musim 2011-2012 berakhir.
Tak dinyana, pria asal Swiss mampu membawa The Blues menjadi kampiun Liga Champions untuk kali pertama.
Happy birthday, 2012 #UCLfinal & Chelsea hero Roberto Di Matteo! pic.twitter.com/RxCKOB3nvs
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 29, 2018
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Buat Juventus Sadar akan Satu Hal Penting)
Alhasil Roberto Di Matteo dipermanenkan pada Juni 2012, tetapi dipecat lima bulan setelahnya.
"Hal terburuk yang bisa terjadi pada Ole Gunnar Solskjaer dan Manchester United adalah jika ia mendapatkan pekerjaan jangka panjang. Seperti apa yang terjadi pada Roberto Di Matteo di Chelsea," ujarnya.
"Jika ia memenangkan suatu titel penting, itu harus disimpan rapat-rapat dari keinginan klub yang sebenarnya. Bila dikeluarkan, itu akan menjadi hal terburuk bagi dia dan klub," tandasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | TalkSport.com |
Komentar