Hal yang pasti, publik Tottenham Hotspur tentu berharap potensi ketiadaan Kane bisa ditutupi kembali dengan kegemilangan rekannya.
Son Heung-min paling ditonjolkan karena terbukti bisa meneruskan tugas Kane dalam dua pertandingan terakhir secara positif.
Son mencetak dua gol ke gawang Bournemouth setelah Kane ditarik keluar akibat cedera hingga Tottenham menang 4-1.
Dalam duel selanjutnya kontra Swansea di Piala FA (17/3/2018), Son memang tak mencetak gol, tetapi pergerakannya vital membantu Spurs menang 3-0.
Pemain yang dijuluki Super-Son itu sedang panas dengan catatan 7 gol dalam 5 partai teranyar.
Winger ofensif asal Korea Selatan ini tampil oke ketika Pochettino memainkannya sebagai false nine alias "penyerang tengah semu" guna mengisi lubang yang ditinggalkan Harry Kane.
(Baca Juga: Barcelona Sanggup? Baru 2 Tim Ini yang Mampu Semusim Tak Terkalahkan di Liga Spanyol)
Beruntung bagi Tottenham karena memiliki lini serang dinamis yang dianugerahi materi berimbang.
Dalam komposisi tim kontra Bournemouth dan Swansea itu, Son Heung-min selaku penyerang tunggal disokong Christian Eriksen, Dele Alli, dan Erik Lamela atau Lucas Moura di belakangnya.
Absennya Kane justru menjadikan pergerakan pemain Spurs di sepertiga akhir lapangan lebih merata dan sulit ditebak musuh, tak selalu fokus kepada satu muara serangan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar