Musim lalu, akurasi operan Si Nyonya Besar “hanya” 85,5 persen. Angka itu tentu tidak buruk, tapi Napoli menjadi yang terbaik dengan 87,2 persen.
(Baca Juga: Menurut Dua Pebalap Ini, Marc Marquez Suka Melewati Batas)
Akurasi operan Juventus kini mencapai 88,4 persen, tertinggi di Serie A. Tak hanya peningkatan ketepatan, Si Nyonya Besar juga menaikkan frekuensi operan.
Mereka membuat 1.305 buah operan tepat sasaran, juga tertinggi di Serie A. Yang terdekat adalah Inter dengan 1.017 operan.
Bola lambung dari Bonucci kerap mengurangi pekerjaan gelandang bertahan. Musim ini, Sami Khedira atau Blaise Matuidi terlihat memulai serangan, sebelum mengalirkan bola ke Miralem Pjanic yang meramu serangan dengan kreativitasnya.
Pjanic telah mengirim dua assist untuk Paulo Dybala. Nama yang disebutkan terakhir telah mencetak empat gol dari dua laga. Lini tengah telah menunjukkan kedinamisan berharga buat Juve.
(Baca Juga: VIDEO - Gol Isco yang Bikin Malu Kiper Liechtenstein)
Berbeda
Dari segi pertahanan, Juventus telah merekrut Benedikt Howedes dari Schalke sebagai penguatan di jantung lini belakang.
Juve akan mengandalkan bek Jerman itu sebagai penyergap lawan. Opta mencatat bek berusia 29 tahun itu mencatat 119 serobotan di Bundesliga musim silam, hanya kalah dari Thiago Alcantara (125 buah intersepsi).
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar