(Baca Juga: Momen Spesial Bagi Legenda Inter Milan Ketika Berada di Rusia)
Di atas kertas, Maroko punya kesempatan lebih besar untuk mengatasi Iran. Selain bermaterikan pemain yang sebagian lahir dan bermain di Eropa, tim berjuluk Singa Atlas itu memiliki pertahanan yang mumpuni.
Duet di jantung pertahanan, Romain Saiss dan Medhi Benatia, yang bermain di Wolverhampton Wanderers dan Juventus, mampu membuat Maroko tak terkalahkan dalam empat uji coba yang digelar tahun ini.
(Baca Juga: Nasib Pelatih Timnas Spanyol Tiba-tiba Berubah Jelang Piala Dunia 2018, Pemain Real Madrid ini Beri Kekuatan)
Maroko menang 2-1 atas Serbia, 2-0 atas Uzbekistan, 2-1 atas Slovakia, dan seri 1-1 lawan Ukraina.
Lalu, selama Kualifikasi Piala Dunia 2018, di mana Maroko ikut serta pada babak II dan babak III, pasukan Renard itu hanya kebobolan satu gol.
Striker Rusia Jadi Pemain ke-4 yang Mampu Cetak Gol di Kota Kelahiran Sepanjang Sejarah Piala Dunia https://t.co/OtTTRD3dBS
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 15, 2018
Jadi, kalau Maroko bisa menang atas Iran pada laga perdana, dan mendapat hasil seri dari laga lawan Portugal dan Spanyol, maka kemungkinan besar, mereka akan bisa lolos ke 16 besar.
Berarti, prestasi itu mengulang hasil yang didapat pada Piala Dunia 1986, di mana Maroko menjadi negara Afrika pertama yang bisa lolos ke 16 besar.
(Baca Juga: 3 Kiper Timnas Indonesia Ini Tampil Botak di Hari Raya Idul Fitri)
Sementara itu, di pihak Iran, pelatih Queiroz dipusingkan dengan embargo yang dihadapi timnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar