Kontroversi kini menyelimuti timnas Swiss usai berhasil menang atas timnas Brasil pada matchday kedua Piala Dunia 2018, Jumat (22/6/2018).
Dua pemain yang sumbang gol untuk timnas Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri, menjadi pusat perhatian.
Tak hanya sebagai faktor penentu kemenangan dramatis 2-1 atas Serbia, duo pemain Liga Inggris ini juga melakukan kontroversi lewat selebrasi gol yang dilakukan.
Baik Shaqiri maupun Xhaka sama sama membuat simbol lewat tangannya seperti burung yang mengepakkan sayap dan menempelkannya di tengah dada.
Ternyata, itu adalah simbol dari Burung Elang negara Albania yang berusaha ditunjukkan Shaqiri dan Xhaka kepada dunia.
loool Xhaka & Shaqiri doubling down with the Albanian eagle celebrationpic.twitter.com/UCugIIe1ZS
— (@6Flavs) June 22, 2018
(Baca Juga: Ini 4 Ekspresi Lionel Messi di Laga Argentina Vs Kroasia, Tertekan dan Frustrasi?)
Simbol tersebut disinyalir merupakan gerakan politik dari kedua pemain yang mewakili Albania untuk Serbia.
Pasalnya, Albania dan Serbia memang memiliki sejarah cukup buruk dalam hubungan politik dan sisa-sisa konflik.
Bahkan, Granit Xhaka sempat mengunggah aksi selebrasinya dengan keterangan teks yang tak kalah kontroversial.
"(Lihat) ini Serbia, inilah mengapa mereka memanggilku Granit Kosovo!,” dalam sebuah bahasa Albania jika diterjemahkan secara kasar.
(Baca Juga: Duet Paulo Dybala dan Lionel Messi Mustahil Terjadi Selama Masih Ada Jorge Sampaoli)
Namun, unggahan tersebut dihapus dan digantikan dengan gambar dari perayaannya bersanding dengan Xherdan Shaqiri bertuliskan "Kita berhasil, bro!"
FIFA pun dikabarkan kini tengah melakukan investigasi mengenai selebrasi Xhaka dan Shaqiri.
Persoalannya, kedua pemain bisa dihukum apabila memang memasukkan demonstrasi atau dukungan politik secara sengaja di dalam lapangan.
Menanggapi hal tersebut, kapten Swiss, Stephan Lichtsteiner, pun angkat bicara.
(Baca Juga: Kualitas Lionel Messi Sebagai Pemimpin Tim Tak Sebagus Cristiano Ronaldo)
Pemain anyar Arsenal ini mengaku bahwa yang dilakukan oleh kedua rekannya adalah normal, mengingat tensi pertandingan juga tinggi.
"Kami memiliki banyak tekanan, itu bukan permainan yang mudah bagi kami," ucap Lichsteiner dikutip BolaSport.com dari laman Goal.
"Kami (warga Swiss) banyak yang berdarah Albania, jadi ada banyak sejarah antara Serbia dan Albania. Itu adalah permainan yang sangat sulit bagi mereka secara mental," kata sang kapten menambahkan.
(Baca Juga: Striker Nigeria: Membobol Gawang Argentina Tak Sulit bagi Saya!)
Bahkan, Stephan Lichtsteiner merasa bahwa sikap yang dilakukan kedua pemain masih dirasa normal.
"Ayah salah satu pemain kami yang adalah orang Albania, dan dia memberi tahu saya tentang sejarah ini. Ini lebih dari sepak bola. Ini lebih dari sepak bola karena mereka melewati masa ini, perang ini yang memberi mereka masalah yang besar," ucap eks-pemain Juventus ini.
"Saya mengerti mereka. Saya pikir itu normal, itu bagian dari hidup mereka. Ada juga provokasi besar menjelang pertandingan dari mereka (Serbia), jadi saya pikir itu normal," kata sang pemain menambahkan.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar