Dugaan bahwa selebrasi tersebut bermuatan politis tak lepas dari latar belakang Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka yang berasal dari keluarga imigran dan memiliki darah Albania.
Dilansir BolaSport.com dari laman NBC Sports, Shaqiri lahir di Kosovo sebelum pindah ke Swiss bersama orang tuanya dan tiga saudara kandungnya ketika dia baru berusia satu tahun.
Kepindahan Shaqiri ternyata disebabkan dengan kegaduhan yang terjadi di Kosovo dengan pemerintah Serbia.
Kosovo lalu mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008, namun tidak diakui sebagai bangsa yang berdaulat oleh Serbia.
(Baca Juga: 3 Skenario Kelolosan Jerman ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2018)
Kisah yang hampir mirip pun dialami oleh Granit Xhaka yang juga memiliki darah keturunan Albania.
Ayah Xhaka sebelumnya berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pemerintahan komunis Yugoslavia di Kosovo.
Namun, sang ayah harus dipenjara dengan hukuman yang lama setelahnya.
Presiden Federasi Sepak Bola Serbia, Slavisa Kokeza. sempat mengecam tindakan Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka tersebut.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar