"Ketika saya pertama kali masuk skuat Inggris pada 2004 lalu, terdapat beberapa geng. Saya pun hanya akan duduk dengan teman-teman saya di Tottenham Hotspur," tutur Defoe sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Sky Sports.
"Bukan karena alasan tertentu, tetapi memang seperti itulah yang terjadi, ada geng pemain Manchester United dan geng pilar Chelsea. Mereka bersaing di level klub," ujar pria berusia 35 tahun ini.
(Baca juga: Evan Dimas Kembali Starter, Selangor FA Selamat dari Kekalahan dan Naik Peringkat)
"Hal itu membuat mereka tak memiliki ikatan baik di timnas Inggris. Berbeda dengan generasi saai ini," terang lelaki yang kini bermain di AFC Bournemouth.
Melihat kiprah timnas Inggris pada dua laga Piala Dunia 2018, Defoe percaya budaya bersekat yang membuat antarpemain tak lekat telah sukses dibasmi oleh sang pelatih, Gareth Southgate.
(Baca Juga: Merasa Istimewa Jadi Pesepak Bola, Danny Rose Justru Larang Anak Tempuh Karier yang Sama)
Seperti diketahui, sejauh ini Inggris menduduki posisi teratas klasemen Grup G berkat kemenangan 2-1 melawan Tunisia pada matchday pertama dan menghajar 6-1 Panama, Minggu (24/6/2018).
Mario Gomez Puas dengan Kondisi Febri Hariyadi Usai Kembali dari Timnas U-23 https://t.co/IC6uOJJpgk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 27, 2018
"Southgate telah mengatasi semua fenomena itu, hal ini membuat ia sangat bagus sebagai seorang manajer," kata Jermain Defoe.
"Ia sangat cocok melatih Inggris, sebab ia memahami karakter sebagian besar pemain yang ia didik kala membesut timnas U-21," ucapnya lagi.
Menurut pesepak bola dengan tinggi 171 sentimeter ini, saat ini Tim Tiga Singa telah menjelma menjadi kekuatan yang berbeda.
(Baca juga: Markas Lama Atletico Madrid Bakal Jadi Perumahan, Kursi Tribune Bisa Dibeli Suporter Mereka)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar