Kala itu, ia bersama Hodgson juga melakukan perubahan besar yakni mengganti enam pemain pada laga terakhir babak penyisihan grup.
Langkah Inggris di Piala Eropa 2016, akhirnya terhenti di babak 16 besar setelah takluk 1-2 dari tim debutan, Islandia.
(Baca Juga: Timnas Inggris Punya Misi Tersembunyi Saat Kalah dari Belgia)
"Saya mengingat kejadian dua tahun lalu, saat kami melakukan enam pergantian pemain pada matchday ketiga melawan Slovakia (yang berakhir 0-0)," ucap Neville.
"Setelahnya, performa buruk jelas terlihat kala menghadapi Islandia. Orang-orang berkata kami telah kehilangan momentum dan menyebut seharusnya kami tak perlu melakukan perubahan," tutur pria 43 tahun ini.
Malaysia Open 2018 - Jadwal Tanding 4 Wakil Indonesia di Perempat Final, Marcus/Kevin dkk Siap Berlaga https://t.co/7pbe6qqds8
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 29, 2018
Meski begitu, kolektor 85 caps timnas Inggris ini menilai langkah yang dilakukan Southgate memang sangat berani dan penuh risiko.
"Ini adalah langkah berani. Semua orang berkata Inggris wajib mengalahkan tim terkuat, harus memuncaki Grup G, dan jangan main-main. Tetapi pada akhirnya mereka melakukan (risiko) itu," tutur pria yang kini berprofesi sebagai pengamat sepak bola ini.
"Southgate telah membuat kami terkesima atas pencapaiannya di dua laga perdana Piala Dunia, dan saya suka akan hal itu. Ia jauh lebih baik dari yang saya kira serta memilih mengambil risiko," ucap peraih treble winners 1999 bersama Manchester United ini.
(Baca Juga: [POPULER] Argentina Menang, Jorge Sampaoli Dicaci Penonton dan Dicueki Para Pemainnya)
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar