Cesc Fabregas yang telah mengemas 110 caps bersama timnas Spanyol, mengatakan bahwa sepak bola tiki taka yang diperagakan Tim Matador tidak efektif.
Spanyol menghadapi Rusia di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Pertandingan tersebut digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Minggu (1/7/2018).
Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga akhir waktu normal.
Spanyol mampu unggul lewat gol bunuh diri Sergei Ignashevich pada menit ke-12.
Tendangan bebas Marco Asensio gagal diantisipasi oleh Ignashevich dengan baik sehingga bola justru meluncur mulus ke gawang Tim Beruang Merah yang dijaga oleh Igor Akinfeev.
Untung bagi Rusia, mereka mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan penalti Artem Dzyuba pada menit ke-41.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 Sudah seperti Duplikat Liga Inggris)
Sampai babak kedua berakhir, kedua tim tetap bermain imbang dengan skor 1-1.
Spanyol melakukan banyak operan dan menguasai jalannya permainan.
Tercatat, pasukan Fernando Hierro membukukan 1000 lebih operan sepanjang waktu normal plus babak perpanjangan waktu.
Meskipun demikian mereka masih belum mampu menembus pertahanan kokoh Tim Beruang Merah.
Sampai babak kedua perpanjangan waktu berakhir, hasil 1-1 memaksa kedua tim untuk memasuki babak tendangan penalti.
Pada akhirnya, Akinfeev menjadi pahlawan Rusia dengan mencetak dua penyelamatan tendangan penalti sehingga mengantar Rusia melaju ke fase delapan besar.
Spanyol harus angkat kaki lebih cepat setelah kalah adu penalti dengan skor 3-4.
Cesc Fabregas mengatakan, sepak bola tiki taka yang diperagakan tidak membuat pertahanan lawan terbongkar.
"Mereka memainkan bola. Saya adalah penggemar berat tiki taka, permaianan yang indah, namun itu (gol) tidak terjadi," ucap Fabregas seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Kita tidak melihat ancaman dari Spanyol, kecuali dari Diego Costa dan tembakan luar penalti dari Isco."
"Saya rasa penguasaan bola (yang dilakukan oleh Spanyol) itu adalah untuk bertahan, dan bukan untuk menyerang. Padahal itu haruslah sebaliknya."
(Baca juga: Sergei Ignashevich, Pencetak Gol Bunuh Diri Tertua di Piala Dunia)
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar