Timnas Swedia sukses memesan tempat di perempat final Piala Dunia 2018 dengan menghadapi Inggris di Samara pada Sabtu (7/7/2018).
Kepastian itu diperoleh berkat kombinasi hasil laga babak 16 besar yang digelar pada Selasa (3/7/2018).
Timnas Swedia lebih dulu menyambar tiket perempat final dengan mengalahkan Swiss 1-0 di Saint Petersburg.
Beberapa jam kemudian, Inggris menyusul berkat keunggulan adu penalti atas Kolombia di Moskow.
Kehadiran Swedia hingga fase delapan besar mungkin terbilang kejutan mengingat status mereka sebagai tim non-unggulan.
Apalagi, gerbong tim Skandinavia itu di Piala Dunia 2018 tak diisi superstar sekaligus raja gol sepanjang masa mereka, Zlatan Ibrahimovic.
(Baca juga: Piala Dunia 2018, Kelanjutan Rekor Horor Spanyol Kontra Tuan Rumah)
Minus pemain bintang dan penampilan memukau, Swedia malah sanggup lolos ke perempat final, pencapaian terjauh mereka sejak Piala Dunia 1994.
Karena hal ini, perjalanan tim beralias Blagult banyak diibaratkan sebagai dongeng indah.
Namun, melihat pengorbanan, stabilitas, dan perjuangan keras Swedia sejak awal, pencapaian mereka di Rusia bukan sekadar kesuksesan instan.
Simak langkah Emil Forsberg cs menuju Piala Dunia 2018 yang penuh liku dan kendala.
Pada Kualifikasi Zona Eropa, Swedia mampu bersaing dengan tim kuat tradisional Prancis dan Belanda.
Blagult finis sebagai runner-up kualifikasi Grup A di bawah Prancis dan lolos ke play-off hanya karena unggul selisih gol atas tim peringkat ketiga, Belanda.
Di babak play-off, pasukan Janne Andersson secara gagah menaklukkan tim favorit lain, Italia, dengan agregat 1-0. Sampai di situ, Swedia masih ramai disebut tim kejutan.
Label kejutan layak dicoret untuk Swedia karena konsistensi di babak kualifikasi tersebut berlanjut di medan sesungguhnya, putaran final Piala Dunia 2018.
(Baca juga: Paradoks Lionel Messi dan Hantu Diego Maradona)
Tim Kuning-Biru sukses mengatasi persaingan di grup berat bersama Jerman, Meksiko, dan Korea Selatan.
Apalagi, mereka lolos ke babak 16 besar dengan status juara Grup F.
Sensasi Swedia berlanjut dengan kemenangan atas Swiss 1-0 di perdelapan final.
Menganggap semua pencapaian sejauh ini bukan kebetulan, pelatih Janne Andersson tak ragu menargetkan prestasi lebih tinggi meski banyak orang menilai Swedia sebagai underdog.
"Kami tidak puas dengan hal ini (lolos perempat final). Kami ingin memenangi pertandingan berikutnya juga. Apa yang tim lain pikirkan terhadap kami sungguh tidak menarik," ucap Andersson.
"Jika Anda mulai menurunkan standar dan level ambisi, tak akan menghasilkan kepuasan. Kami tahu Swedia tim yang bagus dan tahu bagaimana bisa melaju sejauh ini," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, ESPN.co.uk |
Komentar