Arsitektur kota berpenduduk sekitar 500 ribu jiwa tersebut merupakan perpaduan antara konstruksi Uni Soviet, pergedungan modern, dan rumah-rumah ala Bavaria.
Wajar, hingga 100 tahun lalu, Kaliningrad dikenal dengan nama Konigsberg dan masih menjadi bagian dari Jerman.
Konigsberg diserahkan ke Uni Soviet sebagai bagian dari Perjanjian Postdam, pakta di antara Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet mengenai pembagian daerah administrasi Jerman seusai Perang Dunia Kedua.
Berbeda dengan kota-kota lain yang telah BolaSport.com kunjungi selama di Piala Dunia, Kaliningrad terlihat sudah terbiasa menerima turis.
Indikasinya mudah. Para penduduk di kota ini banyak yang menguasai Bahasa Inggris termasuk warga senior mereka, suatu hal yang langka di Moskow.
Selain itu, menu-menu di beberapa restoran yang kami kunjungi dilengkapi dengan tulisan berbahasa Inggris yang memudahkan kami memilih makanan dengan para pramusaji.
Kami pun terkejut bahwa penjaga Musium Katedral Konigsberg di Pulau Knaypkhof di tengah kota yang sudah berusia senior berbicara bahasa Inggris dengan lancar.
Ia menjelaskan dengan relatif lancar apa saja yang bisa dilihat di musim tersebut.
"Memang, turis banyak datang. Jadi, kemampuan bahasa Inggris saya juga terlatih terus," ujar wanita bernama Svetlana itu saat BolaSport.com memuji bahasa Inggrisnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar