Petinju kelas berat asal Ukraina, Wladimir Klitschko, memutuskan untuk gantung sarung tinju dalam usia 41 tahun, Kamis (3/8/2017).
"Saya telah meraih segalanya yang diimpikan," kata Klitschko dalam pernyataan pensiun di situs pribadinya.
"Sekarang, saya ingin memulai karier lain selain di olahraga," tutur adik dari mantan petinju Vitali Klitschko ini.
Klitscho merupakan salah satu petinju yang mampu bertahan hingga usia kepala empat, meski dalam dua laga terakhir selalu kalah dari Tyson Fury dan Anthony Joshua.
Putusan mundur ini pun membatalkan rencana tarung ulang antara Klitschko dan Joshua - petinju yang men-TKO-kannya pada 29 April lalu - pada 11 November mendatang.
"Saya tak pernah membayangkan bisa punya karier panjang dan luar biasa sukses di dunia tinju," ucap pemilik rekor 64 kali menang dan lima kali kalah ini.
Tinju memang olahraga keras sehingga kemampuan Klitschko bertahan hingga usia 41 tahun patut diapresiasi.
Akan tetapi, Klitschko sendiri menilai tinju bukanlah olahraga yang paling keras di muka bumi.
Lantas, apa olahraga yang paling keras versi Klitschko? Sepak bola.
Hal itu terungkap dari ucapan dia saat menonton pertandingan antara Chelsea dan Manchester United pada Sabtu (26/4/2008).
Seperti ditulis The Telegraph, Klitschko hadir di salah satu boks eksekutif pada laga antara Chelsea versus Manchester United di Stamford Bridge.
Dia hadir di markas Chelsea itu setelah menghadiri “Fight for Peace”, proyek amal yang digagas Laureus Sport for Good Foundation.
Proyek untuk mengarahkan para remaja di Docklands, wilayah di timur Inggris, untuk menyalurkan energi berlebihnya via tinju atau olahraga bela diri lainnya dibandingkan tawuran di jalanan.
Dalam perjalanan ke Stamford Bridge dan ditemani manajernya Berndt Bunte, Klitschko berkata kepada Gareth A. Davies, salah seorang jurnalis The Daily Telegraph.
“Apakah Anda pikir tinju adalah cabang olahraga paling keras? Salah. Sepak bolalah cabang olahraga yang paling keras,” ucap Klitschko saat itu.
Ternyata Inilah Makna Tato yang Ada di Tubuh Neymar https://t.co/DahfNowcFE via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 3, 2017
Apa yang membuat Klitschko berpendapat seperti itu?
“Pertama, pertandingan sepak bola disaksikan lebih dari satu miliar lebih penduduk dunia," tutur petinju berjulukan Doktor Palu Godam itu.
"Para pemain pun bekerja sama dengan orang-orang yang sebenarnya bukanlah menjadi pilihan mereka."
"Jangankan lawan, mereka pun tak bisa memilih dengan siapa akan bekerja sama dalam satu tim,” tutur petinju yang dalam ejaan aslinya ditulis Vladimir Klitschko ini.
Selain itu, sorotan kepada pesepak bola lebih besar dibandingkan dengan atlet dari dunia tinju.
“Para pemain bola juga mendapatkan tekanan sepanjang waktu. Setiap saat sepak terjang mereka di dalam maupun di luar lapangan menjadi sorotan publik,” tutur dia.
“Di dunia tinju tidaklah demikian. Saya masih punya waktu untuk hal-hal pribadi dan waktu untuk persiapan jika mau ada pertandingan."
"Media justru akan ‘menjauhkan’ diri ketika aku akan menghadapi sebuah pertarungan. Sekali lagi aku tegaskan, sepak bola lebih keras dibandingkan tinju,” kata Klitschko.
Palu godam merupakan salah satu perkakas paling keras. Namun, Doktor Palu Godam justru menyebut sepak bola sebagai olahraga paling keras.
Kini, Doktor Palu Godam tak bakal lagi memukul lagi untuk melunakkan lawan dan memilih pensiun.
Ini Zlatan Ibrahimovic, Bukan Arthur Curry si Aquaman https://t.co/b3rqjpxa1G via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 3, 2017
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC, The Daily Telegraph |
Komentar