Menerima tongkat estafet dari Yohan Blake, Usain Bolt bertugas mengejar tim Britania Raya dan Amerika Serikat yang pada saat itu berada di depan.
60 meter jelang finish, Usain Bolt terlihat mendapat gangguan di paha kiri dan akhirnya harus terjatuh.
Pelari yang masih menyandang gelar manusia tercepat di dunia itu terlihat meneteskan air mata di atas lintasan.
It wasn't the goodbye Usain Bolt would have wanted.#London2017 #bbcathleticshttps://t.co/XU0YU46N3u pic.twitter.com/WNNEYPecip
— BBC Sport (@BBCSport) August 12, 2017
Dari 8 peserta final nomor 4x100 meter pria itu tim Jamaika berada di posisi buncit karena tidak dapat menyelesaikan lomba.
Tim Britania Raya menjadi yang tercepat dengan 37,47 detik diikuti tim Amerika Serikat 0,05 detik kemudian.
Posisi ke-3 diduduki oleh tim Jepang dengan catatan 38,04 detik.
Heartbreaking ending to a legendary career: Usain Bolt suffered cramp in his final race at #London2017 and didn't make it to the finish line pic.twitter.com/6zhDnFd5j8
— People's Daily,China (@PDChina) August 13, 2017
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Nytimes.com |
Komentar