Namun, Gus Dur tampak agak kecewa dengan Piala Dunia edisi 1990 yang menurutnya memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dua edisi Piala Dunia sebelumnya (1986 di Meksiko dan 1982 di Spanyol).
"Keterampilan individual tinggi ternyata tidak diimbangi dengan seni olah bola dan strategi brilian. Penurunan kualitas di dua bidang itu juga diperburuk oleh penampilan emosional banyak pemain," tulis Gus Dur dalam Harian Kompas, 11 Juli 1990.
(Baca Juga: Gila! Kenaikan Gaji Bocah Ajaib Liverpool Ini Mencapai 3250 Persen!)
Tak hanya Piala Dunia edisi 1990, Gus Dur juga unjuk gigi melakukan analisis pada gelaran Piala Dunia 1994.
Gus Dur mengulas setiap pertandingan dan kejadian selama gelaran tersebut secara mendalam.
Namun menurut Alissa, Gus Dur mulai kehilangan minatnya terhadap sepak bola sejak 1994 saat penglihatannya mulai berkurang.
Bahkan pada gelaran Piala Eropa 2012, Gus Dur sudah enggan menonton pertandingan sepak bola yang dulu sangat ia cintai.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com, antaranews.com |
Komentar