Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 mulai digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jum`at (8/9) pagi.
Talenta-talenta muda peraih Super Tiket dari Audisi Umum di Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus, memulai pertarungan perdana mereka untuk meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.
Para peraih Super Tiket ini wajib melakukan registrasi ulang pada Kamis (7/9) di GOR Djarum, Jati, Kudus. Mereka, kemudian dibagi berdasarkan kategori usia, yakni U11 Putri, U13 Putri, U11 Putra, dan U-13 Putra.
Pada hari pertama Final Audisi Jum`at (8/9/2017), para finalis mendapatkan kesempatan dua kali bertanding untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan para pelatih PB Djarum.
Penampilan mereka di dua pertandingan ini akan menjadi pertimbangan apakah mereka berhak untuk bertanding di hari selanjutnya.
Kemudian pada Sabtu (9/9) pagi, para peserta kembali mendapat kesempatan satu kali bertanding. Hasil pertandingan ini akan menjadi penentu mereka untuk melaju ke tahap berikutnya yang akan digelar pada hari yang sama.
Selanjutnya, Minggu (10/9), para finalis akan menjalani pertandingan terakhir mereka sebelum para pelatih PB Djarummemutuskan siapa yang layak untuk melaju ke tahap karantina. Mereka yang lolos akan langsung menjalani tahap karantina yang akan digelar pada 10-16 September 2017.
Fung Permadi, Manajer Tim PB Djarum menyatakan bahwa ada perbedaan dengan proses Audisi Umum di delapan kota sebelumnya yang menggunakan sistem screening maupun turnamen.
"Semua hanya lewat permainan game full 21 poin. Tapi hasil (pertandingan) yang dicapai oleh seorang pemain pun, juga kembali kepada penilaian yang sah dari pelatih di PB Djarum," papar Fung, di GOR Jati, Jum`at (8/9) siang seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Hasil menang atau kalah tidak menentukan, Fung, menambahkan.inal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 melibatkan para pelatih dari PB Djarum, yang terdiri dari Fung Permadi, Rusmanto Djoko Semaun, Hastomo Arbi, Engga Setiawan, Ari Yuli Wahyu Hartanto, Anjib Kurniawan, Nimas Rani Wijayanti, Maria Elfira Christina, Roy Djojo Effendy, Sulaiman, Ellen Angelina, dan Ferry.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar