Selama itu, Rojiblancos menorehkan finis minimal perempat final dan dua kali ke final.
Musim lalu, Atleti "hanya" sampai ke semifinal. Akan tetapi, pencapaian itu tak dianggap sebagai penurunan drastis. Atletico akan selalu diperhitungkan.
(Baca Juga: Bahagia di Real Madrid, Marco Asensio Tetap akan di Real Madrid)
Berada di grup maut bersama Chelsea yang sangat perlu diperhitungkan, Atleti mesti tancap gas sejak awal.
Roma patut disebut kuda hitam sebagai runner-up Serie A. Namun, untuk kiprah di Liga Champion, I Lupi akan mengulangi catatan buruk. Mereka kerap tidak berkutik di fase grup ini.
Musim ini, Roma mesti beradaptasi lagi dengan racikan pelatih anyar, Eusebio Di Francesco, yang belum pernah mencicipi Liga Champion sebagai arsitek tim.
Atleti, tanpa banyak perubahan dalam komposisi pemain dibandingkan dengan musim lalu, semakin mapan di bawah penanganan Simeone, teristimewa di Liga Champion.
(Baca Juga: Tim Terbaik Liga Italia Pekan Ketiga, Bintang Kemenangan Lazio Menjadi Pemain Paling Sempurna)
Tim Merah Putih bisa menaikkan level performa diri ketika berada di kompetisi ini.
"Kami akan merasakan laga yang berat karena Roma adalah tim yang sangat ofensif. Kami mesti bekerja keras untuk meraih tiga poin," ucap Stefan Savic, yang pernah membela Fiorentina.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.800 |
Komentar