Para peserta terdiri dari pelatih Uni Papua FC Bali yang berasal dari Denpasar dan sekitarnya, pelatih Uni Papua cabang Surabaya, pelatih Uni Papua cabang Probolinggo, dan pelatih Uni Papua cabang Blitar.
Ada juga pelatih Uni Papua dari luar negeri seperti dari Afrika Selatan dan Prancis, serta dari organisasi mitra Uni Papua FC di Bali.
Sementara, pelatih CAC yang akan menjadi mentor yaitu Emily Kruger (Amerika Serikat ), Tejas (India), serta Frans Paraibabo, pelatih berlisensi D PSSI yang memimpin program ini.
(Baca Juga: Pelatih Chelsea Masih Tunda Keputusan Menjadikan Eden Hazard Starter)
Selama di Bali, materi yang diajarkan adalah Circle of Friends, Mingle-Mingle, Marta for Conflict Resolution, Messi For Healthy and Awareness, Gaza Support System, Stamford Bridge, dan Games For Children.
Setelah dari Bali, program Coaching Clinic CAC Uni Papua FC ini akan berlanjut di Kupang dan Belu, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan di NTT bekerjasama dengan SSB Bintang Timur yang didirikan oleh Ketua Komisi V DPR sekaligus Tokoh Masyarakat NTT dan Pengurus PSSI yaitu Fary Francis.
Coaching clinic di NTT akan diselengarakan pada tanggal 18 – 22 September 2017.
Kegiatan ini sekaligus juga menjadi penjajakan program Sepak bola Perbatasan IDGEN dan BNPP yang telah mencapai kesepakatan (memorandum of understanding) pada 12 Juli 2017 lalu antara Ketua BNPP, Tjahjo Kumolo, dengan CEO dan Pendiri Uni Papua FC, Harry Widjaja.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar