Angin Kencang Ganggu Kejurnas Lintas Alam Paralayang di Wonogiri

By Weshley Hutagalung - Sabtu, 16 September 2017 | 18:55 WIB

TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI

Suasana lokasi lepas landas Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017, pada Ronde II, di Bukit Joglo, Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/9).

Bagi Sarayut, pengalaman pertama terbang di Wonogiri sangat menantang dan menyenangkan.

“Mengikuti sebanyak mungkin kejuaraan di Indonesia sangat penting bagi pilot Thailand, sebagai persiapan menjelang Asian Games 2018,” ujarnya seperti disampaikan Tagor Siagian, Humas PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia) kepada BolaSport.com.

“Selain agar terbiasa dengan cuaca dan kondisi angin, kami jadi lebih mengenal karakter terbang para pilot tuan rumah,” ucapnya.

Berprofesi sebagai pilot pesawat komersil Boeing 787, ia diberikan izin khusus oleh maskapainya untuk mengikuti kejuaraan di Wonogiri demi “tugas kerajaan”.

Anggota Pelatnas Paralayang untuk Asian Games 2018, Roni Pratama (Jawa Timur), terhempas angin kencang mendadak saat lepas landas pada Ronde II, di Bukit Joglo, Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Juat (15/9). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI)

Selain mengukur kemampuan calon lawan di AG 2018, mengikuti sebanyak mungkin lomba lintas alam menjadi penting bagi pilot-pilot Asia.

Hal tersebut untuk menaikkan peringkat Asia-Oceania FAI (Federasi Aeronautika Internasional), induk olahraga dirgantara dunia.

Indonesia, yang menempati peringkat teratas dunia nomor Ketepatan Mendarat kelas beregu, perlu memberi pengalaman sebanyak mungkin pilotnya di nomor Lintas Alam (Cross Country).

Hal tersebut perlu demi mengamankan sasaran merebut tiga medali emas cabang Paralayang AG 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P