Dua pegulat DKI Jakarta yang turun di hari kedua harus menerima kenyataan pahi karena gagal persembahkan medali bagi kontingen DKI Jakarta dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017yang berlangsung di GOR Simpang Lima Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah Sabtu (16/9/2017).
Andana yang turun di kelas 58 kg freestyle gagal dalam perebutan medali perunggu melawan pegulat dari Kalimantan Timur, Zamal.
Andana sudah cukup berusaha untuk menang dari setiap usaha membanting lawannya namun lagi-lagi dia harus puas dengan skor cukup telak 1-10 seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Harapannya ia bisa menang di babak semifinal melawan Jabar namun kandas sehingga hanya berpeluang di babak kesempatan kembali untuk meraih juara ketiga tapi akhirnya gagal.
Kegagalan Andana ternyata diikuti oleh Nurhidayanti yang turun di kelas 52 kg. Pelajar kelas 2 SMP Ragunan ini gagal meraih perunggu melawan pegulat dari Jatim, Intan Indah.
Sayang bahwa kegagalan Nur, demikian putri kedua dari anak tukang bangunan yang bercita-cita jadi tentara ini biasa dipanggil, harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami pingsan usai pertandingan.
Tiga jam di RSUD Purwodadi. Nurhidayanti sudah dinyatakan pulih kembali seperti biasa.
Pelatih gulat DKI, Joko Triyono, mengatakan dua pegulat ini memang tidak ditargetkan untuk mendapatkan medali.
Karena keduanya pegulat baru tetapi punya harapan untuk masa depan maka target untuk mereka hanyalah memetik pengalaman saja dalam turnamen ini.
“Ternyata keduanya mampu melakukan yang terbaik, itulah pencapaian target bagi keduanya,” tandas Joko.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar