Final liga bola basket Amerika Serikat (WNBA) menggelar laga pamungkas pada Rabu (4/10/2017) waktu Amerika Serikat atau Kamis pagi waktu Indonesia.
Minnesota Lynx dan Los Angeles Sparks berbagi kedudukan 2-2 di partai final yang menggunakan sistem best of five itu.
Pada partai final kali ini, Minnesota Lynx bertindak sebagai tuan rumah.
Tuan rumah memulai laga dengan meninggalkan sang lawan 7 poin tanpa balas.
Lynx pun mampu menjaga momentum keunggulan dan menutup paruh pertama dengan skor 41-35.
(Baca juga: Survey Membuktikan Golden State Warriors jadi Favorit Juara NBA 2017/18)
Los Angeles Sparks pun mencoba bangkit di quarter 3. Candace Parker dkk berhasil mencetak 21 angka berbalas 19 dari Lynx.
Pertandingan semakin sengit ketika memasuki babak pamungkas ketika Minnesota Lynx unggul 79-67 atas Los Angeles Sparks saat pertandingan menyisakan 2 menit 32 detik.
Meskipun demikian, Los Angeles Sparks tak mau kalah begitu saja dan berhasil mencetak 9 poin tanpa balas.
Pertandingan tersisa 34 detik, Sparks berhasil memangkas ketertinggalan menjadi 3 poin (76-79).
Tak mau kecolongan, Lynx pun langsung mengambil time out. Hasilnya, tembakan 2 angka dari Maya Moore berhasil memutus momentum laju angka Los Angeles Sparks.
Another #WNBAFinals, another CLUTCH bucket from @MooreMaya! pic.twitter.com/V1Mg1Ld1qM
— WNBA (@WNBA) October 5, 2017
Brian Angler, pelatih Sparks, langsung mengambil time out untuk menyiapkan strategi balasan.
Sayangnya rancangan permainan 3 angka yang diambil Brian di sisa laga gagal dieksekusi dengan mulus.
Kegagalan Los Angeles Sparks ini dimanfaatkan Minnesota Lynx untuk menambah beberapa poin dan menutup laga dengan skor 85-76.
Hasil ini membuat Minnesota Lynx menyamai rekor Houston Comets sebagai klub dengan koleksi gelar WNBA terbanyak dengan raihan 4 trofi.
ODD YEAR, OUR YEAR! ##OddYearOurYear pic.twitter.com/B7LXJXA0h3
— Minnesota Lynx (@minnesotalynx) October 5, 2017
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | WNBA.com |
Komentar