Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Potong Anggaran Asian Games dan Asian Para Games 2018, Satlak Prima Akan Dibubarkan

By Delia Mustikasari - Sabtu, 7 Oktober 2017 | 18:00 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan)  saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno bersama Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua dari kanan), dan Sesmenpora Gatot S Dewabroto (paling kanan), Selasa (3/10/2017).
ERLY BAHTIAR/TABLOID BOLA/BOLASPORT.COM
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan) saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno bersama Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua dari kanan), dan Sesmenpora Gatot S Dewabroto (paling kanan), Selasa (3/10/2017).

Presiden Joko Widodo memotong birokrasi anggaran Asian Games dan Asian Para Games 2018 agar jarak antara pengambil keputusan dan pelaksana Asian Games dan Asian Para Games lebih pendek.

Terkait hal itu, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) segera dibubarkan.

Dengan langkah itu diharapkan pengambilan keputusan untuk Asian Games dan Asian Para Games semakin lancar. Para atlet diharapkan fokus berlatih.

Kebijakan pemotongan alur birokrasi itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada acara hitung mundur setahun jelang Asian Para Games 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Asian Para Games 2018 dijadwalkan 6-13 Oktober 2018 di Jakarta. Sebanyak 4.000 atlet dari 40 negara Asia akan berlaga di 13 cabang paralimpiade dan empat cabang non-paralimpiade.

"Kebijakan baru ini akan jadi bagian dari upaya kita meningkatkan prestasi pada Asian Games dan Asian Para Games," kata JK seperti dilansir Bolasport.com dari Harian Kompas.

Terkait pemotongan jalur birokrasi itu, Menpora Imam Nahrawi akan segera membubarkan Satlak Prima. Mengingat, diakuinya, sejauh ini proses penyaluran dana pemusatan latihan nasional (pelatnas) terlalu panjang.

"Setelah ada SK pelatnas, Prima harus memverifikasi nama atlet, pelatih, dan manajernya hingga benar-benar jelas. Setelah itu, masuk ke Kemenpora, masih ada sedikitnya tiga tahapan yang harus dilewati," ujar Imam.


Wakil Presiden Jusuf Kalla secara simbolis memberikan hadiah bonus kepada para atlet berprestasi dalam ajang SEA Games dan SEA Para Games 2017.(FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Setelah pembubaran Satlak Prima ini, lanjut Imam, pelatnas menjadi tanggung jawab induk organisasi olahraga.

"Dengan begitu, tugas PB (pengurus besar) setiap cabang yang terduplikasi di Satlak Prima bisa dilakukan langsung oleh PB-nya masing- masing. Kembali seperti sediakala," kata Imam

Dia optimistis, pembubaran Satlak Prima sebagai perwujudan dari pemangkasan birokrasi. Keterlambatan dana yang biasa muncul pada pelatnas sebelumnya tidak akan terjadi lagi.

Guru Besar Ilmu Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta Djoko Pekik Irianto menyatakan kini bukan waktu yang tepat untuk membubarkan Satlak Prima. Pasalnya, Indonesia hanya memiliki 11 bulan waktu tersisa untuk membuat pemusatan latihan Asian Games 2018.

"Satlak Prima itu dibentuk dengan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas, yang lalu diubah dengan Perpres No 15/2016. Satlak dibubarkan jika perpres itu dicabut, dan mencabut perpres pasti memakan waktu," kata Djoko.

Baca juga: (Pelatih Baru Ganda Putra Malaysia Akan Ditentukan Pekan Depan)

 Djoko menyatakan, Perpres Nomor 22/2010 menentukan pemegang jabatan ketua dewan pelaksana ex-officio ketua umum KONI.

"Dengan Perpres No 15/2016, ketentuan itu diubah. Ketua dewan pelaksana adalah pejabat eselon 1 Kemenpora sehingga wewenang pemerintah atas Satlak Prima sangat besar. Namun, sekarang fungsi dewan pelaksana tidak berjalan, dan fungsi dewan pelaksana itu yang perlu diaktifkan karena ada unsur KOI, KONI, akademisi, dan wakil atlet," kata Djoko.

Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto mengatakan, Satlak Prima adalah program pemerintah. "(Sehingga) kalau pemerintah menganggap tidak diperlukan lagi, saya ikut perintah," kata Soetjipto.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menjanjikan bonus Rp 1 miliar untuk setiap atlet peraih medali emas Asian Games dan Asian Para Games. Adapun untuk peraih perak dan perunggu Asian Games dan Asian Para Games, masing-masing mendapat bonus Rp 200 juta dan Rp 100 juta.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Harian Kompas
REKOMENDASI HARI INI

Prediksi Ipswich Town Vs Man United, Debut Amorim Berjalan Manis Lewat Kemenangan Tipis

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X