(Baca juga: Inilah Alasan Timnas Indonesia Tak Bisa Berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2019)
Desakan Keluarga
Berbagai cara dilakukan Anindito untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari saat kompetisi vakum.
Gelandang lincah ini memilih banting setir dan menggeluti bisnis konstruksi di Solo serta Malang. Usahanya ini sebagai mata pencaharian utamanya mendapatkan penghasilan pascavakumnya kompetisi.
Selama tak aktif bermain bola, Anindito bolak-balik Solo-Malang untuk menekuni bisnis menjadi kontraktor. Kebetulan di Kota Apel ia tinggal bersama sang istri.
Selain berbisnis, pria jebolan SSB Bonansa Sukoharjo itu memanfaatkan vakumnya kompetisi dengan melanjutkan studi.
“Saya sebelumnya kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS). Karena sibuk main bola, saya banyak ketinggalan mata kuliah. Akhirnya saya lanjutkan lagi di Universitas Surakarta setelah istirahat dari sepak bola. Sekarang tinggal menyusun skripsi,” ucap fan Manchaster City ini.
Fokus Anindito di dunia bisnis dan kuliah sempat memunculkan rumor bahwa ia gantung sepatu.
Namun, isu itu akhirnya terbantahkan. Setelah PSSI kembali pulih dan liga kembali bergulir, Anindito kembali manggung di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Alasan Anindito kembali ke sepak bola didasari desakan keluarga dan istrinya.
“Padahal, sebelumnya saya sudah tak berkecimpung lagi di sepak bola, bahkan hanya untuk latihan. Itu karena saya sudah kecewa dengan keadaan sepak bola saat itu,” tutur pemain yang mengidolakan David Silva ini.
Kini, keinginan luhur dipancang Anindito untuk dapat membela timnas senior dan membawa Tim Merah Putih ke prestasi tertinggi. Selain itu, ia juga berkeinginan segera menyelesaikan kuliahnya pada tahun ini.
“Mimpi saya bisa membela timnas dan membawa Indonesia juara, setidaknya Piala AFF. Lalu, saya juga ingin segera menyelesaikan studi di jurusan Administrasi Negara. Semoga itu semua bisa tercapai,” kata Anindito kepada BOLA.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar