"Perlu diketahui bahwa Satlak Prima itu sudah menyusun program pembinaan atlet elite dan perangkat-perangkatnya. Program yang dibuat pun tidak sembarangan dan bisa diuji kelayakannya."
"Kenapa? Karena kita mengacu kepada sistem lembaga sejenis dari negara negara yang sukses prestasinya. Ini kan investasi yang patut dipertahankan," katanya.
Diakui Achmad Soetjipto, program Prima memang belum sempurna. Namun, dia menyebut program tersebut bisa dijadikan acuan dalam mempersiapkan atlet menuju Asian Games 2018 yang tinggal 11 bulan lagi.
"Memang programnya belum sempurna benar, tetapi paling tidak kita tak memulai dari awal lagi dalam meningkatkan prestasi atlit elite."
"Apa yang sekarang ada di Prima itu adalah hasil peras otak dan investasi selama hampir 2 tahun. Sayang kan jerih payah itu dihilangkan," ujarnya.
Menurut Achmad Soetjipto, menyusun program kepelatihan atlet elite itu tidak mudah. Karena, hal itu hasil perkawinan antara pengalaman dan intuisi pelatih dengan aplikasi sports science baik berwujud penguatan dan pengkondisian untuk meningkatkan kapasitas fisik atlet tanpa dibarengi risiko cedera.
Begitu juga management recovery modern, monitoring tingkat kelelahan, pola hidup, respons, dan adaptasi atlet.
"Pekerjaaan teknis yang sangat memerlukan detail perencanaan dan harus berkesuaian dengan program inti dari para pelatih," tuturnya.
Demikian juga dalam menentukan kesenjangan performa dan menyusun rekayasa kepelatihan.
Dia menyebut diperlukan pengukuran dan ketelitian tinggi baik dari aspek biomekanika, phisiologi, maupun analisa performa ditambah dengan status psychologi atau tuntutan mental juara.
"Kegiatan monitoring Prima tidak sama seperti kegiatan monitor dan evaluasi (monev) yang dilakukan selama ini. Itulah yang membedakan Prima dari yang lain," katanya.
Selain itu, Satlak Prima juga telah menyusun integrated athlete monitoring system yang bertumpu pada aplikasi android dirangkum dengan adopsi dari visual coaching program.
"Kalau program yang telah disusun itu dipadukan dengan sistem dukungan administrasi dan keuangan yang andal, hasilnya akan tampak nyata. Semuanya bisa diukur dengan parameter yang jelas," ucap Achmad Soetjipto.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar