Setelah itu, pria berusia 24 tahun ini menjuarai turnamen grand prix Swiss Terbuka 2015.
(Baca juga: Kompetisi Balap Sepeda Gunung INDURO Siap Digelar di Australia dan Nepal)
Setahun berikutnya, Srikanth dihadapakan pada masa-masa sulit. Dia harus absen dari beberapa turnamen karena cedera pergelangan kaki yang didapat saat Olimpiade Rio 2016.
Akibatnya, dia harus beristirahat selama 3,5 bulan dan itu merupakan waktu terlama baginya tidak bermain bulu tangkis.
Kondisi ini pernah dialami Gade pada 2003. Dia kemudian bangkit tahun berikutnya dengan mengantongi dua gelar superseries.
"Srikanth unik dalam banyak hal. Permainannya tidak seperti pemain pada umumnya. Gaya permainannya mirip dengan Peter Gade dan gerakannya juga merupakan sesuatu yang mengingatkan saya pada Gade," kata pelatih Srikanth, Pullela Gopichand.
"Peter (Gade) adalah seseorang yang telah mencapai banyak hal dalam karirnya. Saya beruntung bisa mengalahkannya di All England," aku Gopichand.
Gopichand berharap Srikanth bisa lebih konsisten dan bersinar pada turnamen besar.
(Baca juga: France Open 2017 - Greysia Polii: Ini adalah Awal!)
Terkait staminanya, Srikanth mengakui bahwa salah satu kuncinya adalah latihan keras.
"Saya pikir cara kita berlatih dalam delapan bulan terakhir menentukan hasil yang didapat. Saya hanya ingin terus berlatih keras," ujar Srikanth.
Tahun ini, masih ada turnamen superseries yang akan digelar yakni China Terbuka dan Hong Kong Terbuka.
Srikanth juga sudah memastikan tempat pada BWF Superseries Finals di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13-17 Desember. Turnamen ini hanya diikuti oleh delapan peringkat teratas dari setiap nomor.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | com, firstpost.com, timesofindia.indiatimes |
Komentar