Wakil Ketua Komisi Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang mengatakan bahwa atlet yang mewakili Indonesia pada Program Edukasi Olimpiade di Singapura harus punya pengetahuan luas.
Menurut Muddai, memiliki keterampilan atau skill di lapangan saja tidak cukup.
Pengetahuan dan pendidikan di luar lapangan juga harus dimiliki oleh atlet yang mengikuti program edukasi Olimpiade.
"Untuk ikut acara itu, atlet harus punya ilmu pengetahuan. Bukan hanya skill di lapangan melainkan skill di luar lapangan," kata Muddai di Gedung KOI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
"Kenapa saya pilih dari cabor basket? Karena stigma masyarakat itu menganggap bahwa basket adalah olahraga yang diisi oleh atlet dengan edukasi tinggi," ucap Muddai.
(Baca juga: Hong Kong Open 2017 - Bermain Lebih Tenang Jadi Kunci Kemenangan Hafiz/Gloria)
"Intinya, atlet yang mewakili Indonesia di acara tersebut harus bisa menyampaikan aspirasi dan pemikirannya kepada perwakilan negara-negara lainnya," tutur Muddai.
Bagi Indonesia, ini merupakan kali pertama bisa mengirim wakil pada program edukasi Olimpiade setelah absen pada 2014-2016.
Tahun ini, Merah Putih diwakili oleh pebasket nasional, Arki Dikania Wisnu.
Dia juga merupakan pebasket yang membela Satria Muda Pertamina pada Indonesian Basketball League (IBL).
Di luar profesi sebagai atlet, pria berusia 29 tahun ini merupakan lulusan ilmu Psikologi dari salah satu Universitas di New York, Amerika Serikat (AS).
Arki juga fasih berbahasa Inggris karena dia lahir dan besar di New York.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar