"Saya awalnya juga tidak percaya, kok dengan tangan satu malah saya lebih cepat berenang," ungkap Guntur.
"Inilah yang membuat saya termotivasi untuk terus latihan, ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa kekurangan juga bisa berprestasi, kekurangan bisa menembus keberhasilan," imbuh Guntur.
Keyakinan pun mulai menguat pada diri Guntur. Kehendak Tuhan yang dulu tak bisa diterimanya kini berubah total.
Bagi Guntur, hidup dengan satu tangan adalah takdir Tuhan yang justru harus disyukuri, bukan dihujat atau diingkari.
Guntur bahkan mengajak rekannya sesama difabel atau siapa pun yang hidup dalam keterbatasan fisik untuk selalu selalu optimistis. Guntur sadar, Tuhan tidak pernah menciptakan hamba-Nya, seperti apa pun bentuk, rupa, atau kondisinya, secara sia-sia.
Cetak Rekor Baru
Kesadaran dan keyakinan yang sangat kuat itulah yang menjadikan Guntur bintang cemerlang di ASEAN Para Games 2017.
Guntur berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri di ASEAN Para Games 2017 dengan mencatatkan waktu 01:20,53 detik pada pertandingan renang 100 meter gaya dada SB8 di National Aquatic Centre, Bukit Jalil Sports City, Selasa (19/9/2017).
Rekor yang dipecahkan sendiri oleh pria berusia 34 tahun itu dibuat Guntur ketika perhelatan ASEAN Para Games 2015 di Singapura dengan catatan waktu 01:22,10 detik.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.com |
Komentar