Dominasi China mulai nampak luntur memasuki tahun 2015 di mana Marin, Nozomi Okuhara (Jepang), Akane Yamaguchi (Jepang), sampai Pusarla V. Sindhu (India) mulai menampakkan kualitas mereka.
Pada tahun 2015, China pun harus puas hanya menorehkan tiga gelar Superseries.
Satu tahun berikutnya, tren mengendornya dominasi China di sektor tunggal putri semakin kentara.
China diperkirakan tidak akan memiliki gelar sama sekali di turnamen Superseries seandainya He Bingjiao tidak memenangi Japan Open dan French Open 2016.
Namun, mendekati penghujung tahun 2017, China ternyata benar-benar gigit jari.
Dominasi yang mulai kendor tahun lalu menjadi sesuatu yang lebih menyakitkan lagi pada tahun ini.
(Baca Juga: Pemain Seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan akan Keteteran Jika Mengikuti Aturan BWF Terbaru Ini)
Tahun 2017, tercatat untuk pertama kalinya China tidak memiliki gelar sama sekali untuk sektor tunggal putri pada keseluruhan (12) turnamen Superseries.
Peluang China untuk memperoleh gelar di turnamen bergengsi musim ini pun hadir, yakni di BWF World Superseries Finals 2017 yang akan digelar di Dubai Uni Emirat Arab, 13-17 Desember 2017.
China akan diwakili oleh He Bingjiao dan Chen Yufei.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | bwfworldsuperseries.com |
Komentar