"Pada penyelenggaraan 2015, saya turut memantau peserta turnamen ini. Saat itu, saya merasa senang sekali karena pemain kategori remaja sudah mencerminkan cara bermain yang baik," ucap Herry.
"Peserta dari turnamen ini lebih spesifik daripada sirkuit nasional yang mempertandingkan lima nomor. Saya percaya bibit-bibit pemain ganda tidak akan habis," ujar Herry.
Menurut Herry, setelah melakukan pemantauan dia akan memberi masukan kepada bidang pembinaan dan prestasi (binpres) untuk pemain yang memiliki potensi.
"Untuk pemain di luar pelatnas yang terbukti berkualitas, biasanya saya berbicara langsung dengan pelatihnya agar pemain tersebut dijaga. Saya juga memberi beberapa catatan untuk pelatihnya," ucap Herry.
"Namun, kewenangan pemain yang masuk promosi dan degradasi (promdeg) ada di tangan binpres. Saya hanya memberi masukan karena promdeg tidak hanya dilihat dari satu turnamen, namun hasil akumulatif selama setahun kompetisi," tutur Herry.
(Baca juga: PB Djarum Kudus Raih Piala Liem Swie King Setelah Kalahkan Jaya Raya Jakarta)
Memasuki tahun ke-8, turnamen ini akan diselenggarakan di hall Candra Wijaya International Badminton Centre, Tangerang Selatan.
Momen ini sekaligus menandai diresmikannya hall bulu tangkis seluas 6.500 meter persegi milik peraih medali emas Olimpiade 2000 Candra Wijaya.
Pendaftaran turnamen masih dibuka hingga 13 Desember dan pengundian dilakukan pada 14 Desember.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar