Senada dengan pelatihnya, Marcus mengakui bahwa permainan lob-lob panjang merupakan bagian dari strategi.
"Biar gantian, lawan juga jadi capek," ujar Marcus.
Kevin Sanjaya Sukamuljo menambahkan, "Pada gim kedua, kami mengganti strategi jadi bermain defense."
"Kami sudah ketinggalan jauh, jadi kami mencoba untuk mengganti strategi," tandas Kevin.
Pada babak final, Marcus/Kevin akan menghadapi juara dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan (China), yang mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), 21-17, 21-16 pada laga empat besar.
Ini menjadi final kesembilan Marcus/Kevin pada ajang superseries sepanjang 2017.
Marcus/Kevin di ambang gelar ketujuh setelah memenangi turnamen superseries dan superseries premier di India, All England, Malaysia, Jepang, China, dan Hongkong.
Marcus/Kevin mengaku lebih siap menghadapi pertandingan ini, yang menjadi ulangan penyisihan Grup A.
Dalam laga penyisihan tersebut, Marcus/Kevin kalah 17-21, 17-21 sehingga mereka sangat termotivasi untuk membalasnya.
“Pertandingan hari ini cukup berat, tetapi kami senang bisa ke final lagi, apalagi ini final kesembilan kami pada tahun ini,” ujar Kevin sambil tersenyum.
Marcus menambahkan, “Hari ini kami merasa lebih siap dan lebih fight, karena ini sudah sistem gugur."
"Kami ingin sekali bisa lolos ke final dan sekarang sudah lolos."
"Tentu saja senang, tetapi kami belum juara,” ujar Marcus.
Indonesia masih punya kesempatan menambah wakil di final lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang akan berhadapan dengan Zheng Siwei/Chen Qingchen (China).
Laga ini dapat disaksikan langsung di KompasTV.
Jadwal lengkap Dubai World Superseries Finals di KompasTV. #DubaiSSFKompasTV pic.twitter.com/C6VkIEjVMd
— KOMPAS TV (@KompasTV) December 13, 2017
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar