Aturan tersebut adalah para pemain top dunia wajib mengikuti 12 turnamen selama satu musim.
Hal ini berlaku bagi 15 pemain tunggal putra dan 10 pasangan ganda putra teratas dunia. Jika tidak memenuhi syarat itu, pemain yang melanggar bisa mendapatkan sanksi dari BWF.
Aturan tersebut sempat dikritisi oleh rekan senegara Sindhu, Saina Nehwal, dan Carolina Marin (Spanyol). Namun, Sindhu memilih tidak ambil pusing soal aturan baru itu.
"Tidak ada gunanya menyalahkan BWF karena jadwal sudah dibuat dan tidak ada yang akan berubah. Namun, yang bisa kami lakukan adalah berdiskusi dengan pelatih tentang turnamen mana yang akan diikuti sesuai kondisi terbaik saya," ucap Sindhu.
"Keputusan memilih turnamen harus dilakukan agar kondisi pemain tetap fit," ujar pemain berusia 22 tahun ini.
(Baca juga: Saina Nehwal: Aturan Baru BWF Pengaruhi Kebugaran Pemain)
Saat ini, Sindhu sedang mempersiapkan diri mengikuti PBL yang dijadwakan pada 23 Desember 2017 hingga 14 Januari 2018. Pada turnamen ini, memperkuat Chennai Smashers.
Chennai Smashers akan memulai laga perdana pada Sabtu (23/12/2017) melawan Awadhe Warriors di Guwahati, India.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | times of india |
Komentar