"Misalnya ada sekolah inklusi, panti sosial, kita ambil data atau ke lembaga-lembaga tenaga kerja bahkan sampai ke jalanan. Kadang kami hampiri di lampu merah," kata Welly.
"Jadi, banyak orang-orang di jalan selain memiliki masalah fisik, juga masalah mental. Mental yang sulit kita bangun, padahal fisik mereka punya potensi besar," ucap Welly.
Welly pun mengungkapkan tantangan lainnya, termasuk soal masih adanya diskriminasi di Indonesia tentang anggaran pembinaan untuk atlet disabilitas.
Namun, tantangan tersebut dia hadapi dengan optimistis.
(Baca Juga: Super Kilat! Pemain asal Jepang Cetak Gol Tercepat pada La Liga 2017-2018!)
"Kesulitan saya dalam perekrutan juga karena mereka kebanyakan dari ekonomi menengah ke bawah sehingga kesusahan akomodasi atau transportasi ke tempat pelatihan. Hal ini masih kita diskusikan dengan pemerintah," ujar Welly.
"Akan tetapi, NPC terus berjuang dan sudah membuktikan bahwa kita bisa menyanyikan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di luar negeri. Semoga dengan adanya Asian Para Games, pemerintah dan instansi terkait bisa lebih terbuka terhadap kami," tutur Welly.
Asian Para Games 2018 akan berlangsung selama delapan hari pada 6-13 Oktober di Jakarta.
Sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas dari 43 negara di Asia akan bertarung dalam 18 cabang olahraga dengan 582 nomor pertandingan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar