Beberapa hari yang lalu, Wakil Deputi I Inasgoc, Djoko Pramono mengundurkan diri dari tugasnya. Terkait hal ini banyak pihak yang sedih dan turut menyayangkan keputusan Djoko.
Mundurnya Djoko dari jabatan Wakil Deputi I ini otomatis akan membuat Inasgoc mengemban tugas yang sangat berat.
Apalagi Deputi I merupakan bidang yang dianggap memiliki peran krusial untuk pelaksanaan Asian Games 2018.
"Saya sangat prihatin dengan mundurnya pak Djoko Pramono dari INASGOC. Ini sebagai bukti bahwa komunikasi pimpinan dan Deputi di INASGOC tidak berjalan dengan baik," ungkap praktisi olahraga nasional, Hifni Hasan seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Dalam waktu yang tinggal hanya delapan bulan lagi pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018, kata Hifni yang juga mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI), terlalu riskan bilamana ada personil yang mengundurkan diri.
Apalagi, kinerja personil Deputi I itu sangat krusial dalam menentukan sukses atau tidaknya pelaksanaan Asian Games 2018.
"Terlalu riskan kalau sampai ada personil yang mundur di tengah jalan. Padahal, tugas INASGOC itu cukup berat dalam upaya mewujudkan keinginan Presiden Jokowi agar penyelenggaraan Asian Games 2018 sukses," selorohnya.
(Baca Juga: Pelatih Taekwondo Tingkat Dasar Dapat Pelatihan dari Kemenpora)
"Terus terang, saya mengkritik dengan tujuan agar pelaksanaan Asian Games 2018 sukses. Tak punya niat apapun dan tak berkeinginan berkecimpung di INASGOC," tambahnya.
Hal senada juga dilontarkan Anggota Komite Ekekutif KOI, Nur Ali.
"Saya prihatin dan sedih kalau sampai pak Djoko Pramono mundur dari INASGOC," kata Nur Ali yang merangkap Komisi Olimpic Culture and Education.
Dengan mundurnya Djoko Pramono, kata Nur Ali, jumlah personil INASGOC dari kalangan olahraga yang sedikit menjadi semakin berkurang lagi.
"Jumlah personil INASGOC dari kalangan olahraga itu hanya 10 persen dan 90 persen lagi dari kalangan bukan olahraga. Harusnya INASGOC itu diiisi lebih banyak dari kalangan olahraga. The righ man on the right place," ujarnya.
DDjoko Pramono yang menjabat Wakil Deputi I INASGOC secara resmi mundur per tanggal 1 Januari 2018.
(Baca Juga: Nostalgia Medali Indonesia pada Asian Para Games Incheon 2014)
Dan, Djoko Pramono tercatat sebagai orang keempat yang mundur dari Deputi I yang membawahi Sports, Venues, Athlete Village, Medical Doping, dan Arrival dan Departure (Kedatangan dan Keberangkatan).
Sebelumnya, Raja Parlindungan Pane (Ketua SIWO Pusat) dan Muddai Madang (Wakil Ketua Umum KOI), Anto Nawir (Anggota Komite Eksekutif KOI) juga mundur dari Deputi I INASGOC.
"Ya, saya memang mundur dari Wakil Deputi I INASGOC per 1 Januari 2018. Dan, surat pengunduran diri sudah saya sampaikan," kata Djoko Pramono.
Meski diduga ada ketidakcocokan dengan panitia INASGOC lainnya, tapi Djoko Pramono membantah.
Alasannya mundur dari Wakil Deputi I karena dia ingin konsentrasi penuh menangani persiapan Tim Angkat Besi menuju Asian Games 2018.
"Saya ingin konsentrasi penuh menangani Tim Angkat Besi yang menjadi salah satu cabang olahraga andalan Indonesia yang ditargetkan meraih medali emas pada Asian Games 2018. Mudah-mudahan dengan saya konsentrasi penuh target yang dibebankan bisa terwujud. Selain itu, saya juga punya kesibukan menjalankan bisnis di Batam," tuturnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar